Yangon, REQNews.com -- Junta militer Myanmar menerbitkan daftar selebritis, artis, dan influencer, yang mendukung aksi unjuk rasa. Rakyat diingatkan tidak menggunakan karya mereka.
Dalam daftar yang diterbitkan surat kabar pro-militer Global New Light of Myanmar, Minggu dan Senin, terdapat nama-nama aktor, aktris, musisi, influencer media sosial.
Semuanya menghadapi tuduhan melanggar Pasa 505 (A) KUHP karena menyebarkan berita yang mempengaruhi stabilitas negara. Ancaman hukumannya maksimal tiga tahun penjara.
Tidak sekedar nama yang ada dalam daftar itu, tapi juga foto, kota asal, dan laman Facebook masing-masing. Seluruhnya terdapat 20 nama. Di luar itu terdapat 40 nama lagi yang akan masuk daftar orang akan diciduk.
Sebelumnya, Myawaddy TV -- yang dikendalikan militer -- menayangkan orang-orang yang dicari. Terdapat beberapa nama aktor dan sutradara terkenal.
May Toe Khine, yang mendeskripsikan dirinya di profil Twitter sebagai Aktris Burma Penuh Waktu/mahasiswa prancang mode paruh waktu, ngoceh di Twitter bahwa penangkapannya disebabkan dia melakukan pekerjaan sebagai warga sipil, menggunakan platform untuk berbicara tentang kebenaran.
"Mohon selalu perhatikan berita di Myanmar, sampai kami menang," tulisnya.
Kementerian Informasi, dalam dokumen yang bocor ke pers, memberi nasihat kepada penyiar dan agen produksi tentang orang-orang di bidang sastra, film, seni teater, musik, dan jurnalisme, yang tak boleh diwawancara.
Dokumen bertanggal 4 April itu tidak dapat diotentifikasi pers, dan kali pertama dilaporkan Khit Tit Media. Kini, dokumen itu beredar luas di media sosial.

Junta Militer Myanmar Buru 60 Artis dan Selebritis pro-Pengunjuk Rasa

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi