JAKARTA, REQnews - Facebook baru-baru ini melaporkan, sebanyak 533 juta data penggunanya telah dicuri oleh hacker atau peretas.
Pencurian ini baru diketahui, setelah data tersebut diunggah ke dalam sebuah laman milik si peretas. Namun, sementara ini Facebook belum mau membuka detail data siapa saja yang telah menjadi korban.
Tentu saja, pencurian data yang terus terjadi berulang ini menimbulkan kekhawatiran. Alasannya, di dalam setengah miliar data tersebut, tersimpan informasi pribadi yang sifatnya penting dan rahasia.
Data-data itu menyangkut nomor telepon, email, tanggal lahir, serta hal-hal menyangkut pribadi lainnya. Syukurnya, Facebook mengklaim data yang dicuri tak termasuk nomor rekening, kartu kredit maupun nomor jaminan sosial.
Menurut laporan Facebook, data itu dicuri sejak 2019 lalu, menggunakan fitur pengimpor kontak. Sebagai langkah penanganan, raksasa media sosial milik Mark Zuckerberg itu kemudian memperbarui sistem dan algoritmanya, agar tak lagi kecolongan.
&nbsp;
"Kami memperbarui (fitur) untuk mencegah pelaku jahat menggunakan perangkat lunak untuk meniru aplikasi kami dan mengunggah sejumlah besar nomor telepon untuk melihat mana yang cocok dengan pengguna Facebook," kata Direktur Manajemen Proyek Facebook, Mike Clark, seperti dikutip pada Sabtu 10 April 2021.

500 Juta Data Pengguna Dicolong Hacker, Facebook Sudah Tak Aman Lagi?

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi