JAKARTA, REQnews - Anggota Komisi IX DPR serta sejumlah tokoh politik berbondong-bondong mendatangi RSPAD Gatot Subroto pada Rabu 14 April 2021.
Mereka datang untuk diambil sampel darahnya untuk vaksin nusantara. Para tokoh tersebut seperti Aburizal Bakrie, Sudi Silalahi, serta Gatot Nurmantyo.
Terkait itu, ahli filsafat Rocky Gerung menganggap bahwa peristiwa tersebut menarik perhatian. Menurutnya, seolah ada dua versi vaksin berbeda yang beredar di Indonesia.
&ldquo;Ini menarik karena ada dua vaksin. Vaksin oligarki dan vaksin oposisi nih,&rdquo; ujar Rocky dalam wawancara yang dipandu wartawan senior Hersubeno Arief dan diunggah di akun YouTube, Rocky Gerung Official, Kamis 15 April 2021.
Karena, secara teknis vaksin nusantara masih problematis baik secara metode, maupun perizinan. Menurutnya, langkah para politisi tersebut untuk mengikuti vaksinasi nusantara mengindikasikan ada sebuah "pemberontakan."
&ldquo;Terlihat bahwa ada semacam pemberontakan diam-diam untuk tidak menerima vaksin lain selain vaksin nusantara. Itu sikap dan sinyal bahwa kita perlu mandiri di dalam riset tentang vaksin itu,&rdquo; kata dia.&nbsp;
Baginya, penerimaan publik terhadap vaksin nusantara terbilang logis. Karena, vaksin itu diuji dalam ruang sosiologis dan ekologi komunitas sendiri.
&ldquo;Terlepas dari itu semua, ada semacam perlawanan politik. Kok tokoh-tokoh politik pamer (vaksin nusantara). Sama dulu istana &lsquo;Kami Pancasila&rsquo;. Sekarang &lsquo;Kami Vaksin Nusantara&rsquo;,&rdquo; katanya.&nbsp;
Rocky mengatakan tokoh politik yang berseberangan tersebut tidak percaya kebijakan pemerintah. &ldquo;Jadi sebetulnya dia mau bilang stop vaksinasi, pakai vaksin nusantara,&rdquo; ujarnya.&nbsp;

Pak Jokowi, Gatot Nurmantyo Cs Diduga Lakukan 'Pemberontakan' Diam-diam! Ini Terawang Rocky

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi