JAKARTA, REQnews -&nbsp;Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus kembali menyatakan, bahwa akses vaksin belum terjangkau oleh negara-negara miskin secara adil.
Hal ini jelas berbahaya, karena pandemi Covid-19 melanda secara global, tak hanya pada negara kaya saja, melainkan juga yang miskin. Vaksinasi menjadi kebutuhan mendesak, sayangnya tak semua pihak mendapatkannya.
&ldquo;Hampir 900 juta dosis vaksin telah diberikan secara global, tetapi lebih dari 81 persen telah diberikan ke negara-negara berpenghasilan tinggi atau menengah ke atas, sementara negara-negara berpenghasilan rendah hanya menerima 0,3 persen,&rdquo; kata Ghebreyesus dalam laporan resmi pada peringatan satu tahun berdirinya Covax, Jumat 23 April 2021.
Ia sebelumnya menyatakan, masalah akses yang tak adil ini akan menjadi perhatian serius WHO.
Insiatif Covax yang dipimpin WHO sejauh ini telah mengirimkan 40,5 juta dosis vaksin Covid-19 ke 118 negara. Covax, yang dikelola bersama Gavi Vaccine Alliance, mengatakan ia berusaha meningkatkan pasokan vaksin untuk negara-negara miskin dari produsen baru.
Ghebreyesus menjelaskan, hal tersebut bertujuan untuk memecahkan masalah pasokan vaksin, seperti AstraZeneca dari India. Apalagi, vaksin tersebut sudah ditangguhkan penggunaannya oleh berbagai negara karena kasus pembekuan darah yang meningkat.
Namun, WHO belum merinci negara miskin mana saja yang saat ini belum menjangkau akses untuk mendapatkan vaksin Covid-19 secara masif.
&nbsp;

Akses Vaksin Tak Adil, Negara Miskin Kian Sengsara

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi