Yinmabin, REQNews.com -- Tentara Myanmar menyerbu biara Kotapraja Yinmabin di Wilayah Sagaing, Sabtu sore, untuk mencari seorang biksu pemimpin protes anti-kudeta.
Saksi mata mengatakan tentara datang dan menghancurkan bangunan bambu di kompleks biara, serta menyita 20 unit komputer yang digunakan untuk mengajarkan ketrampilan teknologi informasi kepada siswa dari Desa Thabyay Aye.
Thaw Pa Ka, biksu yang mereka cara, sedang tidak ada di biara. Ia baru datang setelah tentara pergi.
"Kompleks biara ditutup dngan cetakan sepatu bot militer," kata Thaw Pa Ka kepada Myanmar Now. "Cetakan sepatu bot ada di semua tempat, termasuk toilet."
Tentara juga menggeledah kotak tempat biksu pemula menyimpan barang-barang mereka. Tidak ada penjelasan apakah ada barang yang siswa yang disita.
Thaw Pa Ka adalah biksu dan aktivis pro-demokrasi. Ia terlibat dalam Revolusi Saffron 2007. Dia tinggal di Thabyay Aye selama 10 tahun.
Penggrebekan Sabtu adalah yang kali kedua sepajang April. Pada 2 April, tentara mengepung biara dan desa untuk menangkap Thaw Pa Ka. Penduduk melakukan perlawanan dengan senapan rakitan.
Empat warga tewas dalam peristiwa itu, tapi biksu Thaw Pa Ka selamat. Warga mengatakan militer juga mundur dengan korban tewas oleh tembakan senapan berburu.
Pada penggrebekan kedua, tentara Myanmar mengerakan 17 truk personal sejak Jumat. Tidak hanya menyerbu biara, tentara juga menyerbu tempat lain.
"Tentara berkeliling memperingatkan orang 0rang untuk menyerahkan senapan," kata penduduk. "Seharusnya, mereka menyerahkan senjata mereka. Bukankah senjata yang mereka gunakan dibeli dari uang pajak."
Menurut penduduk, tidak ada alasan bagi siapa pun untuk menyerahkan senapan berburu dan senapan rakitan.

Tentara Myanmar Serbu dan Hancurkan Biara, tapi Gagal Tangkap Biksu anti-Kudeta

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi