JAKARTA, REQnews &ndash; Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala-402 masih menyisakan duka mendalam bagi bangsa Indonesia khususnya TNI Angkatan Laut. Pasalnya, 53 awak kapal KRI buatan Jerman itu dinyatakan gugur dalam tugas. Insiden ini disoroti banyak pihak salah satunya terkait peremajaan alutsista.
Masalahnya terletak pada strategi prioritas belanja yang memprioritaskan barang bekas disamping ada keterbatasan anggaran militer. KRI Nanggala-402 sendiri merupakan kapal&nbsp;produksi Jerman pada 1979.
Bahkan pengamat menyebut ada mafia dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI. Keberadaan mafia itu pula yang menambah deretan persoalan sistem pertahanan di Indonesia.
Pengamat militer&nbsp;Connie Rahakundini Bakrie mengungkap ada dugaan mafia bisnis berinisial M. Namun dirinya tidak merinci lebih jauh siapa sosok inisial M.&nbsp;"Mister M, sebut Mister M saja," ujar Connie sebagaimana dikutip REQnews.com dalam diskusi medcom id secara daring pada Minggu 25 April 2021.
Dirinya juga sempat menyinggung proyek kendaraan taktis (rantis) Maung yang digagas Kementerian Pertahanan (Kemhan).&nbsp;"Saya juga menemukan dan siapa yang mau buka. Menurut saya ini bagian dari korupsi. Jangan salah lho pertama dia beli Hilux utuh yang diambil hanya sasis. kemudian yang lain-lain dijual kembali. Padahal yang di-charge&nbsp;itu harga satu mobil itu. Saya pernah lihat 200 mobil Hilux yang datang," kata Connie.
Awalnya Connie bercerita tentang kerja sama pembuatan jet tempur Indonesia-Korea bertajuk Korean Fighter Xperiment (KFX) dan Indonesia Fighter Xperiment (IFX). Namun kerjasa sama tersebut dikabarkan menemui jalan buntu dan terancam gagal.
Sejak awal dia mengaku banyak hal janggal dan tak masuk akal sehingga dirinya menentang dan menolak proyek itu.&nbsp;"Anehnya belum apa-apa sudah belanja-belanja, PT Dirgantara Indonesia (DI) disiapkan. Sekarang kemungkinan itu enggak jadi. Kita akan rugi lebih besar gitu lo,"kata Connie.
Namun di sisi lain, meskipun diteruskan sampai selesai, tidak menutup kemungkinan Indonesia bakal jauh lebih merugi. "Kalaupun kita teruskan saya kasih tahu saja, saat kita sudah punya itu jadi, orang sudah sampai generasi 7 kali pesawat tempurnya," ucap Connie.
Penulis buku Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal ini mengusulkan agar ada audit terhadap proyek KFX-IFX. Dimulai dari siapa sebenarnya yang memutuskan&nbsp;KFX-IFX. Connie berpandangan audit juga akan berujung kepada audit terhadap Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).
Connie juga secara gamblang mengatakan mempunyai laporan maintance terakhir kapal selam KRI Nanggala-402.&nbsp;"Saya punya laporan dokumen terakhir hasil MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul). Dengan segala hormat saya punya report dari Maret kemaren tentang kondisi kapal selam tersebut dan dari sebelumnya tentang torpedo." kata Connie.
Lulusan Asia Pacific Center for Security Studies (APCSS) Honolulu, Hawaii ini mengingatkan jika Indonesia serius ingin membereskan alutsista demi kekuatan angkatan bersenjata, kepentingan Nasional Indonesia, sekaligus menyesuaikan dengan peta jalan atau roadmap sesuai visi Presiden 2013, maka mafia-mafia sudah seharusnya disingkirkan.
&ldquo;Tapi sekali lagi pemain-pemain yang gak perlu itu out," ucapnya.

Siapa Sosok Mister M, Mafia Pengendali Bisnis Alutsista Indonesia

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi