JAKARTA, REQnews - Teka-teki siapa yang akan menjabat sebagai Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) dan Menteri Investasi/Kepala BKPM terjawab sudah.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara resmi pada Rabu, 28 April 2021, melantik dua menteri baru di sisa masa jabatan kabinet periode 2019-2024. Nadiem Makarim akhirnya tak terdepak dan kini menjabat sebagai Mendikbud-Ristek. Sementara kursi Menteri Investasi/Kepala BKPM dijabat oleh Bahlil Lahadalia.
Keduanya bukan orang baru di Kabinet Indonesia Maju. Namun lantaran ada perubahan nomenklatur, yakni penggabungan Kementerian Ristek dan Kemendikbud. Juga pembentukan kementerian baru yakni Kementerian Investasi. Selain kedua menteri, Presiden Jokowi juga melantik Laksana Tri Handoko sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dua nama yang dilantik adalah pejabat lama yang punya tugas dengan nomenklatur baru. Sedangkan Laksana Tri Handoko Kepala BRIN, sebelumnya dikenal sebagai Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI.
Handoko juga dikenal seorang ahli fisika dan namanya dikenal karena keahliannya, serta banyak kegiatan riset dan mengaplikasikan teknologi informasi di dalamnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi mengungkapkan alasan di balik pemerintah ingin menjadikan semua kegiatan riset dalam satu&nbsp;lembaga.&nbsp;BRIN merupakan lembaga otonom langsung di bawah Presiden. Lembaga ini akan menggabungkan semua kegiatan penelitian dan riset di sejumlah kementerian dan lembaga dalam satu wadah.
"Strategi besarnya adalah membangun pondasinya dulu, mulai dari infrastruktur, setelah itu SDM, lalu masuk ke riset, inovasi dan teknologi,&rdquo; ujar Presiden Jokowi, Selasa 20 April 2021.
Menurut Jokowi, BRIN bakal menjadi koordinator semua kegiatan penelitian dan pengembangan di Tanah Air. Dengan harapan, koordinasi menjadi lebih mudah, fokus dan produktif.
"Jadi anggarannya, pelaksanaannya, akan terpusat dan terkonsolidasi di dalam satu lembaga saja. Bisa langsung membuat produk. Misalnya apa? GeNose, ventilator dan sebagainya. Jadi anggarannya tepat sasaran,&rdquo; ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Riset dan Teknologi yang dilebur ke Kementerian Pendidikan, kata Jokowi, bakal berkutat di sektor akademis atau pendidikan. Jadi ada pembeda, penelitian yang sifatnya untuk dunia pendidikan dan teknis atau aplikasinya berada di BRIN. "Kemdikbud Ristek itu nanti urusannya riset akademis. Yang lainnya nanti berada di bawah BRIN," kata Jokowi.

Nadiem Masih Kuat, Kini Jabat Mendikbud-Ristek, Bahlil Menteri Investasi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi