JAKARTA, REQnews - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon mengaku tak percaya jika Munarman terlibat dalam dugaan tindak pidana terorisme. Ia pun mengklaim telah mengenal baik Munarman dan mengatakan bahwa penangkapan tersebut terkesan mengada-ada.
Itu ia sampaikan melalui cuitan di akun Twitter-nya @fadlizon, pada Selasa 27 April 2021. "Saya mengenal baik Munarman dan saya tidak percaya dengan tuduhan teroris ini," ujar Fadli.
Selain itu, Fadli pun menganggap bahwa penangkapan Munarman mengada-ada. "Sungguh mengada-ngada dan kurang kerjaan," katanya.
<blockquote class="twitter-tweet">
Sy mengenal baik Munarman dan sy tdk percaya dg tuduhan teroris ini. Sungguh mengada2 n kurang kerjaan. <a href="https://t.co/KHlq99KZAE">https://t.co/KHlq99KZAE</a>
&mdash; FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) <a href="https://twitter.com/fadlizon/status/1387028633307389952?ref_src=twsrc%5Etfw">April 27, 2021</a></blockquote>

<script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Menanggapi itu, Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa pihaknya menghargai pendapat tersebut. "Silahkan berpendapat, kami menghargai pendapat orang, kami juga menghargai apa yang disampaikan kuasa hukum," kata Ahmad di Gedung Humas Polri, Rabu 28 April 2021.
Selain itu, pihaknya juga membuka ruang apabila ada tindakan kepolisian yang dianggap keliru. "Silahkan, ada jalurnya, jalur praperadilan," kata dia.
Ia pun menghargai jika pihak kuasa hukum tersangka akan menempuh jalur praperadilan. "Jadi langkah yang ditempuh apabila pihak kuasa hukum atau pihak tersangka mengajukan praperadilan akan kami hargai," lanjutnya.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap mantan Sekretaris Umum FPI, Munarman pada Selasa 27 April 2021. Penangkapan dan penetapan tersangka itu dilakukan setelah gelar perkara pada 20 April 2021.
Dalam proses gelar gelar perkara, bukti awal penetapan Munarman sebagai tersangka yaitu seperti video rekaman serta keteragan dari beberapa saksi. "Gelar perkara tersebut menentukan apakah yang bersangkutan memenuhi syarat untuk dijadikan tersangka. Tentu gelar perkara tersebut bukan satu kali," ujarnya.
Terkait itu, Ahmad mengatakan bahwa Munarman disangkakan pasal 14 juncto pasal 7 dan atau pasal 15 juncto pasal 7 UU No 5. Tahun 2018. "Jadi jelas, bahwa proses telah dilakukan, pasal yang dipersangkakan jelas," ujarnya.

Fadli Zon Sebut Penangkapan Munarman Mengada-ada, Ini Kata Kombes Ahmad

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi