JAKARTA, REQnews &ndash; Peringatan Hari Buruh Internasional&nbsp;yang digelar kemarin Sabtu 1 Mei 2021 di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat berakhir dengan penangkapan puluhan orang yang diduga sebagai kelompok Anarko.
Aksi unjuk rasa itu diikuti massa buruh dan juga mahasiswa yang turut meramaikan peringatan.
Awalnya, aparat kepolisian mengamankan 15 orang mahasiswa Papua yang melintas di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus mereka diamankan karena alasan administrasi. Para mahasiswa kata Yusri tak melakukan pemberitahuan sebelum aksi dilakukan.
Belasan mahasiswa Papua itupun telah dipulangkan usai dilakukan pendataan.
Bahkan, dua orang reporter Lembaga Pers Mahasiswa Marhaen Universitas Bung Karno (UBK) dikabarkan juga ditangkap.
"Telah terjadi penangkapan dua reporter, 1. Chaerul Anwar sebagai Pemred LPM Marhaen, 2. Suandira Azra Badrianan sebagai Anggota LPM Marhaen Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat. Mereka ditangkap saat sedang melakukan&nbsp;peliputan&nbsp;aksi Hari Buruh 2021. Penangkapan terjadi pada sekitar pukul 15.30 di Jalan Mh Thamrin, Jakarta Pusat," tulis akun Instagram LPM Marhaen, Sabtu&nbsp;1 Mei 2021.
Namun, kabar tersebut dibantah oleh Kombes Yusri Yunus. Menurutnya, informasi penangkapan kedua reporter itu hanya isu belaka.
"Enggak ada. Wartawan saja aman semua kok di sana. Ini ngarang-ngarang saja semua. Biasalah,"&nbsp;katanya.&nbsp;
Yusri menyebut bahwa tak ada penangkapan ataupun penahanan terhadap para mahasiswa. Menurutnya para mahasiswa yang mencoba mengganggu suasana aksi hanya diamankan oleh kepolisian.&nbsp;
"Itu pun permintaan dari orang buruh. Mereka ngotot ya diamankan lah tapi setelah itu dipulangkan,"&nbsp;ujarnya.&nbsp;
Tiga jam berselang setelah akun Instagram LPM Marhaen membuat Instagram stories, mereka mengupdate bahwa kedua reporter sudah dibebaskan.
"Terima kasih para pendamping hukum dan solidaritas atas segala support dan dukungannya. Pada jam 20.20 kedua reporter LPM Marhaen telah dibebaskan dengan mahasiswa lainnya."&nbsp;tulis akun Instagram LPM Marhaen.
Selain itu,&nbsp;22 orang yang diduga sebagai kelompok Anarko diamankan saat akan bergabung dengan massa buruh di Kantor Organisasi Buruh Internasional (ILO). Puluhan kelompok Anarko itu ditangkap karena diduga akan melakukan kerusuhan di tengah aksi demo buruh.
Penangkapan juga dilakukan terhadap 30 orang mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).
Kapolres Metro Jakpus Kombes Hengki Haryadi menyebut penangkapan dilakukan karena mahasiswa tersebut dinilai tidak menjalankan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan Covid-19, khususnya soal menjaga jarak.
"Itu bukan ditangkap, tapi disekat, diamankan karena diimbau berkali-kali tetap tidak bisa menjaga jarak," ujar Hengki.

Soal Penangkapan Jurnalis Saat Demo Hari Buruh, Kombes Yusri: Ngarang-ngarang Saja Semua, Biasalah

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi