JAKARTA, REQnews -&nbsp;Merebaknya isu referendum di Aceh membuat Menko Polhukam Wiranto sedikit berang. Ia secara tegas berkata bahwa referendum di Indonesia sudah tidak relevan dan tak berlaku lagi.
Wiranto menyebut, pernyataannya itu berdasarkan TAP MPR Nomor 8 Tahun 1998 yang mencabut TAP MPR Nomor 4 Tahun 1993 tentang Referendum, juga UU Nomor 6 Tahun 1999 yang mencabut UU Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum.
"Jadi referendum dalam hukum positif di Indonesia sudah jadi nggak relevan lagi," kata Wiranto di Jakarta.
Membahas soal referendum yang dihembuskan tokoh Aceh, Muzakir Manaf, Wiranto sampai menggelar rapat dengan sejumlah Purnawirawan TNI di Gedung Kemenko Polhukam pada Jumat 31 Mei 2019. Rapat itu sengaja digelar untuk koordinasi mengenai adanya gerakan yang ingin memecahkan diri dari Indonesia.
Bagi mantan Panglima TNI itu, munculnya isu referendum di Aceh erat kaitannya dengan situasi politik yang terjadi di Indonesia, terutama kursi partai-partai Aceh yang terus menyusut di parlemen.&nbsp;
Dijelaskan oleh Wiranto,&nbsp;sejak pertama kali partai Aceh mengikuti pemilu, partai tersebut berhasil mengamankan 33 kursi di parlemen Aceh. Namun, pada 2014 merosot menjadi 29 kursi dan sekarang hanya 18 kursi.
"Mungkin karena pilgub kalah, lalu partai Aceh sekarang kursinya kan merosot ya," ujar Wiranto.
Ia juga secara tegas memperingatkan bahwa siapapun yang berani membuat gaduh dengan menyuarakan isu perpecahan dari NKRI akan mendapat sanksi hukum.
Sebelumnya, Muzakir Manaf meminta agar Provinsi Serambi Mekkah itu menggelar referendum. Hal tersebut disampaikan Muzakir dalam sambutannya pada peringatan sembilan tahun (?3 Juni 2010-3 Juni 2019?), wafatnya Wali Neugara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Muhammad Hasan Ditiro dan buka bersama di salah satu Gedung Amel Banda Aceh, Senin 27 Mei 2019 lalu.

Wiranto: Referendum di Indonesia Sudah Tak Berlaku Lagi!

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi