Tamu, REQNews.com -- Pasukan Pertahanan Sipil (Hansip) Kotapraja Tamu, wilayah Sagaing, mengklaim berhasil menewaskan 15 tentara Myanmar dalam dua bentrokan terpisah sepanjang Selasa malam dan Rabu pagi.
Myanmar Now memberitakan bentrok terjadi di Desa Panthar dan Kuntaung. Di Panthar, Hansip Kotapraja Tamu menewaskan lima Tatmadaw, sebutan untuk tentara Myanmar.
Di Desa Kuntaung, dalam bentrokan sepanjang Rabu pagi, sepuluh Tatmadaw tewas dalam 30 menit pertama. Bentrokan terjadi ketika Hansip Kotapraja Tamu melancarkan serangan mendadak ke sebuah pos terdepan Tatmadaw sekitar pukul 04:00 pagi.
Semula bernama Kelompok Keamanan Tamu, yang dibentuk untuk menjaga desa-desa di sekitar Kotapraja Tamu. Akhir Maret, ketika pemerintah Persatuan Nasional -- yang dibentuk anggota parlemen pemerintahan terguling -- mengumumkan pembentukan Pasukan Pertahanan Rakyat Nasional, kelompok ini berganti nama menjadi Pasukan Pertahanan Rakyat Sipil (TPDF).
Menurut seorang anggota TPDF yang menolak disebut nama, empat enis Meitei -- atau Kathe dalam Bahasa Burma -- dari negara bagian Manipur di India juga tewas saat bertempur bersama TPDF.
Kelompok bersenjata Meitei berbasis di sepanjang perbatasan Myanmar-India, tempat Kotapraja Tamu.
Seluruh penduduk desa, kecuali TPDF dan yang terlibat langsung dalam pertempuran, melarikan diri. Jumlah pasti pengungsi tidak diketahui, yang pasti Desa Panthar memiliki 400 rumah. Ratusan rumah lainnya terdapat di Desa Kuntaung.
Sampai Rabu sore tidak ada lagi bentrokan dengan Tatmadaw yang ditempatkan di Panthar, Kuntaung, Myothit, dan Minthar. TPDF terus waspada karena Tatmadaw bisa menyerang kapan saja.
Semula, personel TPDF mengandalkan senapan berburu dan rakitan. Kini mereka menggunakan AK-47 dan M16 yang lebih canggih. Senapan diperoleh dari Tatmadaw yang membelot.
Beberapa pembelot juga tewas dalam pertempuran, karena mereka berada di garis depan untuk memimpin TPDF yang belum berpengalaman bertempur.

Tentara Myanmar Bentrok dengan Hansip dan Pembelot, 15 Tewas

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi