PALESTINA, REQNews - Sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, yang dipimpin Mohammad Deif menembakkan tujuh rudal ke Yerussalem. Serangan itu menjadi balasan atas kekejian Israel di Masjid Al Aqsa.
Brigade Al Qassam merupakan pasukan tempur yang selama ini berada di garis depan dalam peperangan melawan Israel
Mohammed Deif telah menjadi kepala sayap bersenjata Hamas, Brigade Izz al-Din Qassam, sejak 2002.
Dalam daftar paling dicari Israel selama bertahun-tahun, dia telah selamat dari setidaknya empat upaya pembunuhan Israel sebelumnya.
Dalam sebuah serangan Israel di rumahnya, Mohammad Deif selamat, tetapi istri dan anaknya dipastikan tewas.
<img src="https://photo.reqnews.com/editor/4ac966a6b1557fe0bd4e9f1183771e3a.jpg" border="0" />
 Mohammad Deif
Salah satu serangan Israel dikatakan telah membuat satu matanya buta dan menyebabkan beberapa anggota tubuhnya diamputasi.
Hanya sedikit yang tahu seperti apa penampilan Deif sekarang, dengan sumber-sumber Israel sering menggambarkan dia duduk di kursi roda, sementara Hamas tidak pernah berkomentar tentang kesehatannya, bersikeras bahwa Deif tetap memegang kendali penuh atas Brigade Qassam.
"Istri pemimpin besar mati syahid dengan putrinya," tulis wakil pemimpin Hamas yang diasingkan Moussa Abu Marzouk di dinding Facebooknya.
Deif lahir di Khan Younis di Gaza selatan pada awal 1960-an. Dia bergabung dengan Hamas sekitar waktu Intifada pertama pada tahun 1987 dan ditangkap oleh Israel karena aktivitasnya pada tahun 1989.
Menurut Reuters, dia menghabiskan lebih dari satu tahun di penjara Israel tetapi kembali ke Gaza pada awal 1990-an ketika dia mulai naik pangkat di Hamas dengan cepat.
Dianggap secara pribadi bertanggung jawab atas kematian puluhan orang Israel, Deif menjadi kepala militer Hamas pada tahun 2002, setelah pendahulunya terbunuh dalam sebuah penggerebekan.
Sejak itu, ia dikenal sebagai otak di balik strategi militer Hamas secara keseluruhan, dan jaringan terowongan bawah tanahnya pada khususnya, menjadikannya target yang sangat berharga bagi Israel.
Deif telah dituduh oleh beberapa memicu ketegangan di dalam kamp Hamas, dan untuk mempromosikan garis militer yang lebih keras terhadap Israel, yang menurut beberapa analis bisa membuat marah pembicaraan damai baru-baru ini di Kairo yang runtuh pada 19 Agustus.
Ehud Yaari, seorang rekan yang berbasis di Israel di Institut Washington untuk Kebijakan Timur Dekat, mengatakan kepada Reuters bahwa Brigade Qassam tetap menjadi "kekuatan utama" di balik pengambilan keputusan kolektif Hamas.
"Mohammed Deif memiliki hak veto, tapi dia tidak akan sering menggunakannya," kata Yaari, menambahkan bahwa Deif menolak Meshaal dalam menerima gencatan senjata sebelumnya yang mengarah pada pembicaraan tidak langsung Israel-Palestina di Mesir.
Dalam pesan audio langka yang disiarkan pada 29 Juli, Deif mengatakan Hamas harus terus berjuang sampai blokade Israel di Gaza dicabut.
"Entitas pendudukan tidak akan menikmati keamanan kecuali rakyat kami hidup dalam kebebasan dan martabat," kata Deif.
&nbsp;

Ini Mohammad Deif, Sosok yang Paling Ditakuti Israel

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi