JAKARTA, REQnews -&nbsp;Sebanyak 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan karena tidak lulus dalam Tes Wawancara Kebangsaan (TWK), yang penuh dengan kontroversi, ternyata sebagiannya tengah menangani kasus besar untuk menyelamatkan negara.
Direktur Pembinaan Jaringan Kerja antar Komisi dan Instansi KPK Sujanarko menjelaskan, ketika sebagian pegawai menangani kasus, maka muncul agenda TWK yang menurutnya, sudah disiapkan untuk menyingkirkan orang-orang tertentu.
"Ya pastilah, pasti. Yang pertama begini alasannya, banyak sebagian orang itu nangani kasus-kasus besar," kata Sujanarko, Sabtu 15 Mei 2021.
Ia menyebut, kasus-kasus besar yang tengah ditangani banyak terkait dengan partai politik. Salah satunya kasus korupsi dana bansos yang menjerat eks Menteri Sosial Juliari Batubara.
"Seperti yang ditulis di media-media lah. Itu confirm banget lah yang ditulis di media, ada Samin Tan, ada bansos," ujarnya.
Sujanarko pun menilai kondisi ini sangat mengkhawatirkan sebab KPK tak lagi independen. Jika tak lagi independen, dia khawatir KPK dijadikan alat politik oleh pihak-pihak tertentu.
Sementara itu, penyidik senior KPK Novel Baswedan menyatakan akan melawan tindakan pimpinan KPK yang menonaktifkan dirinya dan 74 pegawai lainnya yang tak lulus asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK).
"Maka sikap kami jelas, kami akan melawan!" ujar Novel dalam keterangannya, Selasa 11 Mei 2021 lalu.

Miris! 75 Pegawai KPK Ditendang Firli Bahuri saat Tangani Kasus Besar

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi