BANTEN, REQnews - Sejumlah tempat wisata di Provinsi Banten dipadati wisatawan dari berbagai daerah pada H+3 Lebaran. Sayangnya, para warga yang datang tak mentaati protokol kesehatan.
Untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran virus Covid-19, Gubernur Banten Wahidin Halim menginstruksikan penutupan sementara destinasi wisata. "Hasil monitoring mengindikasikan terdapat antusiasme kunjungan wisatawan telah menimbulkan kerawanan yang ditandai dengan terjadinya pelanggaran protokol kesehatan di sejumlah destinasi wisata sehingga hal tersebut dapat menimbulkan risiko meningkatnya penyebaran Corona Virus Disease 19 di wilayah kabupaten/kota se-Provinsi Banten."
Demikian isi petikan surat instruksi gubernur seperti disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Astuti yang juga merupakan juru bicara satgas Covid-19 Provinsi Banten, Sabtu, 15 Mei 2021. Dijelaskannya, penutupan itu dilakukan atas dasar monitoring yang dilakukan selama dua hari yakni tanggal 14 dan 15 Mei.
"Penutupan sementara destinasi wisata di provinsi banten dimulai tgl 15 Mei 2021 Pukul 21.00 WIB sampai tanggal 30 Mei 2021," katanya.
Dalam instruksi Gubernur Banten dengan nomor surat No.556/901-Dispar/2021 itu memerintahkan kepada semua bupati dan wali kota untuk menutup sementara destinasi pariwisata di wilayah masing-masing untuk sementara.
"Wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata, sangat padat dan ramai. Hal ini memicu timbulnya kerumunan yang akan berpotensi peningkatan kasus Covid-19 dari klaster wisata," ungkap Ati.
Untuk diketahui salah satu destinasi wisata yang dipadati pengunjung yakni Pantai Anyer dan Pantai Carita. Berdasarkan pantauan, lokasi wisata di dua tempat tersebut dipadati pengunjung yang mengabaikan protokol kesehatan.
Sementara itu, Wakapolda Banten Brigjend Pol Ery Nursatari menyatakan, tempat wisata pantai di Pandeglang dan Anyer saat ini terlarang bagi warga Jakarta dan daerah lain. Mereka yang memaksa masuk akan diputar balik petugas di pos penyekatan.
"Karena untuk lokal saja sudah seperti ini (padat), apalagi dengan kawan-kawan yang dari luar masuk ke sini. Banyak kawan-kawan yang dari Jakarta meminta untuk masuk ke sini, tapi saya bilang tidak bisa," ujar Ery saat memantau pos pengamanan wisata Carita, Pandeglang, Banten.
Ery meminta wisatawan dari Jakarta tidak memaksa liburan di Pandeglang untuk mencegah adanya kenaikan kasus Covid-19. "Yang kita perhatikan adalah masalah protokol kesehatan, karena cukup padat. Kita berdoa semoga tidak menambah kasus terkonfirmasi positif Covid-19," katanya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, masih banyak wisatawan asal luar Banten, termasuk Jakarta, masih bisa lolos masuk ke wisata Carita dan Anyer di Serang.
Warga asal Tangerang Selatan, Rina, mengaku datang ke kawasan wisata pantai di Pandeglang karena merasa jenuh berada di rumah semenjak pandemi Covid 19. Dia lolos masuk ke wilayah Pandeglang melalui jalur Rangkasbitung. "Tadi pagi lewat jalur tikus dan untungnya tidak ada petugas yang berjaga," ungkapnya.
Hal serupa disampaikan Arya, warga Jakarta. Dia bersama 4 temanya tiba di Pantai Carita sejak tengah malam. "Saya dari Jakarta berangkatnya jam 2 malam, tidur di sini. Di jalan emang enggak ada yang jaga kalau jam segitu, jadi mumpung sepi kita langsung ke sini," ujarnya.
Seperti diberitakan, wisatawan dari berbagai daerah juga membeludak di pantai wisata Anyer, Serang, Banten, pada hari ketiga Lebaran. Sebagian besar pengunjung mengabaikan protokol kesehatan.

Warga DKI "Diharamkan" ke Anyer, Wisata di Banten Tutup Hingga Akhir Mei

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi