JAKARTA, REQnews -&nbsp;Baru pertama kali terjadi, Israel tak mengindahkan permintaan Amerika Serikat dalam urusan perang di Timur Tengah.
Negara Zionis itu tetap melakukan serangan ke Suriah, meskipun Presiden AS Donald Trump sudah meminta semua pihak menghentikan pengeboman ke negara yang dipimpin Bashar Al Assad tersebut.
Mengutip&nbsp;AFP, Senin 3 Juni 2019, serangan Israel itu adalah yang kedua kalinya diluncurkan dalam kurun waktu 24 jam pada Minggu 2 Juni 2019. Sebelumnya, Suriah menuduh Israel menarketkan pangkalan udara di Homs.
Akibat serangan brutal yang dilakukan oleh negara yang disebut boneka Amerika itu, 5 warga sipil tewas, setelah serangan sebelumnya yang juga menewaskan 10 orang di Damaskus.
Namun, serangan Israel rupanya mendapat perlawanan dari militer Suriah. Dilaporkan dari kantor berita&nbsp;SANA, pertahanan udara Suriah berhasil menghancurkan dua roket Israel yang menargetkan pangkalan udara T-4.
Kini Suriah tak sendirian dalam menghadapi Israel maupun sekutunya AS. Selain tentara Suriah, di pangakalan udara tersebut juga sudah mendarat para pasukan dari Iran dan pejuang dari Hizbullah.
Beberapa jam sebelumnya, Israel mengatakan telah melakukan serangan di provinsi Quneitra, yang meliputi Dataran Tinggi Golan, yang sebagian besar diduduki dan dianeksasi oleh Israel.
Serangan itu sendiri disebut sebagai tanggapan terhadap tembakan roket Suriah Sabtu 1 Juni 2019 malam. Dua roket ditembakkan dari Suriah di Gunung Hermon di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan satu telah berlokasi di wilayah Israel.

Israel Tetap Gempur Suriah, Meskipun Trump Sudah Minta Dihentikan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi