JAKARTA, REQnews - Penempatan Abdi Negara alias Abdee 'Slank' sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk masih menjadi pembahasan hangat publik. Pro kontra pun masih terjadi.
Untuk diketahui, para personel Slank termausk Abdee menjadi relawan pendukung Presiden Jokowi sejak 2024.
Pengamat politik Universita Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo pun ikut menyoroti hal ini. Menurut Kunto, fenomena merekrut relawan dinilai sudah biasa terjadi pada era kepemimpinan Jokowi sejak menjadi presiden pada 2014 silam.
"Fenomena sudah ada sejak jadi Presiden 2014, ada banyak relawan pak Jokowi yang akhirnya jadi komisaris di beberapa BUMN dan ini dilanjutkan ketika pak Jokowi jadi Presiden di 2019," kata Kunto, dikutip Minggu, 30 Mei 2021.
Lebih lanjut Kunto menganggap praktik seperti itu wajar dan dilakukan juga di beberapa negara. Namun, katanya, tetap harus mempertimbangkan kompetensi dan kapabilitas sosok yang ditunjuk.
"Jadi misalnya mas Abdee Slank, apakah punya kapabilitas dan kompetensi yang juga membantu Telkom yang akhirnya akan jadi perusahaan yang besar di bidang telekomunikasi dan komunikasi, ini pertanyaan besarnya kalau cuma taruh orang tanpa kompetensi yang jelas itu justru berbahaya," ujar Kunto.
Terlebih lagi, kata Kunto, BUMN memiliki akuntabilitas yang harus diperhatikan sehingga membutuhkan sosok komisaris yang memiliki intelektual, kapabilitas dan kompetensi mumpuni.
"BUMN pun juga ada prinsip akuntabilitas ini harus diperhatikan pak Jokowi ataupun mereka yang siap ditunjuk pak Jokowi untuk posisi-posisi BUMN sebagai komisaris mereka harusnya mengaca secara intelektual, kapabilitas, kompetensi," kata Kunto.
"Apakah memang cocok hanya mengejar uangnya saja, atau kebutuhan reward finansial, itu harus jadi pertimbangan mendasar seorang dari relawan ditunjuk pada posisi tersebut," tandasnya.

Relawan Jadi Komisaris BUMN, Pengamat: Fenomena yang Biasa Sejak Jokowi Jadi Presiden

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi