Shenzen, REQNews.com -- Peneliti Cina yang bekerja di proyek fusi nuklir berhasil menahan plasma 120 juta derajat Celcius yang disebut 'matahari buatan' selama dua menit.
Global Times melaporkan proyek fusi nuklir Cina itu juga sukses mempertahankan plasma pada 160 juta derajat Celcius selama 20 detik. Meski tidak terlalu absolut, ini adalah catatan penting dalam pencarian fusi nuklir.
Seorang profesor fisika di Southern University of Science and Technology di Shenzhen mengatakan langkah selanjutnya adalah mempertahankan suhu ini selama sepekan.
Reaktor fusi nunklir Cina kali pertama menjadi berita utama tahun 2019, ketika Beijing mengatakan segera mengoperasikan reaktor itu. Reaktor HL-2M Tokamak dinyalakan akhir tahun lalu, dan pencapaian pertamanya adalah mempertahankan suhu 100 juta derajat Celcius selama 100 menit.
Fusi nuklir menjadi semacam batu filsuf modern. Proses ini sangat menjanjikan untuk membangkitkan energi, tetapi membuatnya bekerja merupakan tantangan karena menghabiskan lebih banyak energi yang dilepas. Ini kebalikan dari tujuan pengoperasikan reaktor fusi.
Rusia baru-baru ini melaporkan fusi nuklir. Media pemerintah Rusia memberitakan tokamak T-15MD telah dioperasikan kali pertama.
Cina dan Rusia adalah anggota tim internasional yang membangun proyek fusi nuklir ITER di Eropa. Pembangunan tokamak ITER dimulai tahun lalu di Prancis selatan.
Jika fusi niklir tercapai, energi ultrapowerful yang murah bisa diproduksi, bebas emisi, dan nyaris tak terbatas. Fusi nuklir juga tidak meninggalkan limbah radioaktif, yang membuatnya sedekat mungkin dengan energi sempurna.

Cina Bikin Matahari Buatan, Bertahan Dua Menit

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi