JAKARTA, REQnews - Tim Densus 88 terus melakukan pengembangan terhadap 11 orang tersangka jaringan teroris Jamaah Anshar Daulah (JAD) yang ditangkap di Merauke.&nbsp;
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengatakan bahwa mereka bukanlah orang asli Papua. "Jadi mereka-mereka adalah dari luar Papua, tetapi mereka sudah tinggal lama di Merauke," ujar Rusdi di Mabes Polri Jakarta, pada Kamis 3 Juni 2021.
Rusdi menjelaskan bahwa penangkapan tersebut merupakan pengembangan dari kasus bom di Makassar. "Terus didalami, siapa-siapa saja orang-orang atau kelompok yang ada di dalam kelompok Makassar itu," katanya.&nbsp;
Dari kasus Makassar, Rusdi mengatakan bahwa jaringan tersebut telah melebarkan sayapnya ke Kalimantan Timur. "Kaltim di sana ditangkap salah satu kelompok dari JAD, kemudian dari Kaltim bergerak ke Papua, Merauke dan di Merauke sampai saat ini yang ditangkap ada 11," kata dia.
Ia mengatakan bahwa mereka memang sudah lama tinggal di Merauke dan mendapatkan pemahaman radikal di sana. "Mereka membangun kelompok-kelompok ini ketika mereka berada di Marauke, seperti itu prosesnya," ujarnya.&nbsp;
Sebelumnya, Densus 88 melakukan penangkapan terhadap 10 orang teroris kelompok Jamaah Anshar Daulah (JAD) di Kabupaten Merauke pada 28 Mei 2021 lalu. Dua hari kemudian satu orang teroris kembali ditangkap di Merauke. Mereka juga diketahui telah melakukan baiat ke ISIS.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan bahwa penangkapan tersebut merupakan rentetan dari operasi yang pernah dilakukan di Makassar, Sulawesi Selatan. "Dari Anshar Daulah ini memang berbaiat ke ISIS, di sana," kata Argo di Mabes Polri Jakarta, pada Kamis 3 Juni 2021.
Dari penangkapan tersebut pihak Densus 88 menyita beberapa barang bukti. Seperti senapan angin, sajam, dan juga ada peralatan panah, kemudian juga ada beberapa cairan.
Selain itu, mereka juga tergabung dalam grup WhatsApp dan Telegram yang mengandung unsur radikal. "Yang bersangkutan itu merencanakan aksi teror di gereja di Merauke, Polres Merauke dan Satlantas Merauke," ujarnya.

Densus 88 Tangkap 11 Anggota JAD, Brigjen Rusdi Sebut Mereka Bukan Orang Asli Papua

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi