JAKARTA, REQnews&nbsp;- Bareskrim Polri kini tengah melakukan pendalaman aduan yang dibuat oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait dugaan penerimaan gratifikasi penyewaan helikopter untuk keperluan pribadi yang menyeret nama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri.
"Sedang didalami dumas (pengaduan masyarakat) berkaitan yang dilaporkan," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Argo Yuwono saat dikonfirmasi wartawan pada Jumat 4 Juni 2021.
Argo mengatakan&nbsp;saat ini penyidik masih melakukan penelitian terhadap informasi yang diadukan oleh ICW. Ia pun belum bisa memberikan keterangan lebih rinci terkait aduan tersebut.
Sebelumnya, ICW mengadukan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri ke Bareskrim Polri atas dugaan penerimaan gratifikasi penyewaan helikopter untuk pribadi.&nbsp;
Peneliti ICW Wana Alamsyah pun menemukan ada perbedaan harga sewa helikopter antara apa yang dilaporkan Filri kepada Dewan Pengawas (Dewas) KPK. "Kami mendapatkan informasi bahwa harga sewa terkait dengan penyewaan helikopter itu tidak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Firli Bahuri ketika sidang etik dengan Dewas (Dewan Pengawas KPK)," ujar peneliti ICW, Wana Alamsyah di Bareskrim Polri, Kamis 3 Juni 2021.
Ia kemudian menduga bahwa Firli mendapat diskon besar-besaran dari vendor yang menyewakan helikopter. Mereka menduga, ada kepentingan dibalik diskon tersebut.
"Dugaan penerimaan gratifikasi ini telah masuk dalam unsur-unsur Pasal 12 B Undang-undang nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-undang nomor 20 tahun 2001," kata Wana.
Firli sebelumnya sudah dijatuhi hukuman ringan berupa teguran tertulis II yang berlaku selama enam bulan pada September 2020 lalu. Ia dinyatakan melanggar kode etik atas penggunaan helikopter untuk kepentingan pribadi oleh Dewan Pengawas KPK.
&nbsp;

Polri Dalami Aduan ICW Soal Dugaan Gratifikasi Ketua KPK Firli Bahuri

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi