JAKARTA, REQnews -&nbsp;Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo meminta Bareskrim Polri untuk menindaklanjuti laporan mereka terkait dugaan gratifikasi Ketua KPK Firli Bahuri.
Adnan juga mengatakan, sebaiknya dalam menangani kasus ini, Bareskrim mengesampingkan terlebih dahulu status Firli sebagai seorang jenderal bintang tiga di institusi Polri.
"Kami berharap Kabareskrim bisa mengesampingkan status Firli yang seorang&nbsp;polisi&nbsp;dan jenderal bintang tiga. Karena penegak hukum tidak boleh terlibat konflik kepentingan," kata Adnan, Jumat 11 Juni 2021.
Sebelumnya, Polri sudah menyatakan tak akan memproses laporan tersebut, dengan dalih kasus sudah pernah ditangani Dewan Pengawas KPK.
Namun, menurut Adnan, sebaiknya Bareskrim tidak menolak begitu saja laporan yang masuk dari masyarakat.
Adnan meminta Bareskrim Polri menelaah terlebih dahulu laporan tersebut. Apalagi, laporan yang dilayangkan ICW adalah dugaan tindak pidana penerimaan gratifikasi. Sementara yang sudah ditangani Dewas KPK adalah dugaan pelanggaran etik sebagai insan KPK.
"Padahal itu kan laporan tindak pidana dugaan gratifikasi. Ini tentu bukan tindak profesional, sebagai penegak hukum harusnya menelaah dulu. Apalagi kalau laporan sudah dilengkapi beberapa petunjuk yang luas atas dugaan tindak pidana," ujarnya.
Selain itu, Adnan menegaskan dalam laporannya, ICW punya data yang dapat dipertanggungjawabkan, tidak asal-asalan.
"Kami lapor juga ada datanya, bukan laoporan kaleng-kaleng. Jadi kami bisa pertanggungjawabkan. Bahkan, kalau dichallenge, silakan," kata Adnan.
&nbsp;

Usut Kasus Gratifikasi, Bareskrim Jangan Pandang Firli sebagai Perwira Polri

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi