Sao Paolo, REQNews.com -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan tiga menteri kabinet dan enam deputi-nya didenda otoritas negara bagian Sao Paolo karena tidak mengenakan masker pertemuan massal dengan pendukungnya.
Bolsonaro dan orang-orangnya masing-masing harus membayar 110 dolar AS, atau Rp 1,5 juta. Sebelum berbicara dengan pendukungnya, Presiden Bolsonaro mengendarai sepeda juga tanpa masker.
Dari atas mobil, Presiden Bolsonaro berbicara kepada pendukungnya. Ia mengecam aturan mengenakan masker yang ketat di Sao Paolo. Dia sengaja tidak mengenakan masker selama pertemuan.
Menurut Presiden Bolsonaro, mereka yang telah pulih dari Covid-19 atau telah diimunisasi tidak perlu memakai masker di depan umum. "Siapa pun yang menentang usulan ini berarti tidak percaya sains," kata Bolsonaro. "Jika mereka telah divaksinasi, virus tidak mungkin menjangkit."
Pernyataan itu kontroversial, karena otoritas kesehatan dunia belum yakin apakah vaksinasi mencegah penularan virus. Studi menunjukan inokulasi mengurangi beban virus, tapi tidak jelas apakah menghentikan penularan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan risiko infeksi pada orang divaksinasi lengkap tidak dapat sepenuhnya dihilangkan selama masih ada penularan di komunitas.
Meskin kontroversial, pernyataan Bolsonaro disambut 12 ribu pendukungnya yang mengenakan helm dan sebagian besar tak bermasker.
Bukan kali pertama Bolsonaro melanggar pembatasan Covid-19. Mei lalu ia diganjar denda karena tidak mengenakan masker dalam rapat umum di negara bagian Maranhao. Negara bagian Sao Paolo dan Maranhao berselisih dengan Bolsonaro.
Bolsonaro adalah Covidiot. Ia menyangkal pandemi Covid-19, dan menganggap penyakit itu tidak lebih dari flu biasa. Jadi, menurutnya, tidak perlu ada penguncian serius.
Ia juga mengatakan kepada rakyat Brasil untuk berhenti merengek atas kematian yang jatuh setiap hari. Dia juga mengklaim vaksin Pfizer dapat mengubah orang menjadi buaya.
Beberapa negara bagian di Brasil tak mendengar ocehan Bolsonaro dan memberi persetujuan penggunaan vaksin AstraZenecda, Johnson &amp; Johnson, Pfizer, dan Sinovac. Vaksin Sputnik V dan Covaxin diberi persetujuan bersyarat.
Sejauh ini 23 juta, atau 11 persen rakyat Brasil, telah divaksinasi. Bolsonaro juga menghadapi sesuatu yang serius dibanding denda karena senat Brasil meluncurkan penyelidikan terhadap penanganan pandemi oleh pemerintah federal.

Mengajak Pendukungnya tak Kenakan Masker, Presiden Brasil Jair Bolsonaro Didenda

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi