THAILAND, REQnews - Seorang mantan tahanan Inggris yang sempat menghuni penjara di Thailand memberikan kesaksian mengerikan.
Ia menggambarkan betapa kekejaman di penjara negara tersebut sudah sampai di luar nalar seperti "neraka". Adalah Billy Moore, mantan tahanan Inggris yang pernah menghabiskan 3 tahun 8 bulan kurungan di 2 penjara paling terkenal di Thailand karena kasus penadahan barang curian.
Selama menjalani masa tahanan, Billy merasakan banyak pengalaman traumatis. Kisah kelamnya di penjara Thailand pun sampai diangkat menjadi film Hollywood.
Billy bercerita, saat berada di dalam penjara setiap hari ia menyaksikan pembunuhan dan pemerkosaan di depan matanya langsung. Ia bahkan pernah tidur di samping mayat di dalam sel.
"Itu mengerikan. Anda akan melihat anggota geng saling membunuh di depan mata Anda," kata Billy, dikutip Rabu, 23 Juni 2021.
"Itu adalah perjuangan untuk mengawasi dan tidak mengintervensi, karena Anda tahu jika Anda mencoba melakukan sesuatu, mereka tidak akan ragu untuk mengambil nyawa Anda juga," lanjutnya.
"Untuk bertahan hidup, saya hanya harus tetap bernapas. Saya menggunakan pengalaman saya di penjara di Inggris dan mencoba menggunakan selera humor saya untuk melewatinya," ujar Billy lagi.
Selama berada di penjara, dia terpaksa "terlibat" dalam penyalahgunaan narkoba. Billy menggunakan heroin untuk membantunya mengatasi kengerian yang dia saksikan setiap hari di dalam tahanan.
Billy mengatakan dirinya beruntung lantaran pernah belajar tinju Muay Thai. Pasalnya, Muay Thai menjadi penyelamat hidupnya ketika dipenjara.
Dia adalah target yang "jelas" sebagai orang Barat di penjara Thailand. Sipir menyarankan Billy untuk bertarung di atas "ring" atau dia akan mati jika dia terus membiarkan dirinya menjadi target kekerasan geng.
Billy pun mengatakan "tinju membantu saya melarikan diri dari hari-hari".
"Orang-orang ditebas di penjara-penjara di negara ini, di sana orang-orang akan ditikam sampai mati dan kemudian dibiarkan begitu saja, sebelum tubuh mereka diangkut dengan gerobak dorong," terang Billy menggambarkan kondisi mengerikan penjara Thailand.
"Itu pembantaian. Orang-orang menyerang individu seperti sekawanan anjing, tidak pernah satu lawan satu," ujarnya.
"Ada dua penjaga untuk setiap 1.000 narapidana," lanjutnya.
"Ada juga yang disebut 'baju biru', yang merupakan penjaga penjara tidak resmi tetapi sebenarnya adalah narapidana. Mereka berjalan-jalan dengan gantungan kunci dan senjata seolah-olah mereka penguasa tempat itu," tambahnya.
Usai keluar dari penjara, Billy pun menuangkan seluruh kisah kelamnya itu ke dalam buku yang ia tulis yang berjudul 'A Prayer Before Dawn'. Buku tersebut kemudian diadaptasi menjadi film Hollywood yang dibintangi aktor Peaky Blinders Joe Cole.
"Saya memutuskan untuk menulisnya (buku 'A Prayer Before Dawn') ketika saya berada di penjara di Bangkok," kata Billy.
"Saya tidak percaya apa yang saya saksikan, pembunuhan, pemerkosaan, korupsi, dan degradasi yang tidak manusiawi," ujarnya.
"Anda bahkan tidak dapat menemukan atau membayangkan hal-hal yang saya lihat, dan saya hanya merasa sangat penting untuk menuliskan pengalaman saya pada catatan yang diangkat menjadi sebuah buku," tandasnya.
<img src="https://photo.reqnews.com/editor/d62fbf929d7d5dfff42d27516d88f70c.jpg" border="0" />
(Billy Moore, Foto: Liverpool Echo)

Ngeri! Kesaksian Eks Napi di Penjara Thailand, Tiap Hari Saksikan Pembunuhan, Pemerkosaan dan Mayat

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi