JAKARTA, REQnews -&nbsp;Derek Chauvin, eks perwira polisi Minneapolis pembunuh George Floyd, warga kulit hitam AS, akhirnya mendapat hukuman yang setimpal atas tindakan brutalnya.
Hakim menjatuhkan hukuman penjara selama 22,5 tahun kepada Chauvin. Di bawah hukum Minnesota, ia harus menjalani dua pertiga hukumannya atau 15 tahun, untuk memenuhi syarat pembebasan yang diawasi selama tujuh tahun tersisa.
Mengutip&nbsp;CNN, Sabtu 26 Juni 2021, Chauvin sebelum divonis sempat menyatakan penyesalan mendalam dan kesedihannya, serta ikut berduka pada keluarga Floyd.
Sebelumnya, tindakan brutal Chauvin sempat memicu protes keras publik AS dan memunculkan slogan 'Black Lives Matter' yang mendunia. Namun, hakim memastikan, hukuman kepada Chauvin tidak berdasarkan kepada emosi publik, melainkan keputusan yang seadil-adilnya.
Dalam memorandum setebal 22 halaman, hakim Peter Cahill menulis bahwa dua faktor yang memberatkan hukuman Chauvin adalah menyalahgunakan otoritasnya dan memperlakukan Floyd dengan kekejaman tertentu.
Cahill menyatakan Chauvin memperlakukan Floyd tanpa rasa hormat dan menyangkal martabat yang dimiliki semua orang. Menurut Cahill, Chauvin bersikap acuh tak acuh terhadap permohonan Floyd untuk hidup ketika tahu dirinya akan meninggal.
"Pengekangan berkepanjangan Chauvin terhadap Floyd juga jauh lebih lama dan lebih menyakitkan daripada skenario tipikal dalam kasus pembunuhan tingkat dua atau tiga atau pembunuhan tingkat dua," tulis hakim dalam memorandum tersebut.

Keadilan Ditegakkan! Polisi Pembunuh George Floyd Dipenjara 22 Tahun

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi