JAKARTA, REQnews - Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) sedang belajar mengekspresikan pendapat kepada mengkritik dirinya.
Meski demikian, mantan Gubernur DKI itu menyatakan, kritik para mahasiswa tersebut diperbolehkan di negara demokrasi seperti Indonesia. Di sisi lain, Jokowi mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki budaya-budaya tata krama dan sopan santun. Menurutnya, kritik para mahasiswa kepada dirinya sebagai suatu hal yang biasa.
&ldquo;Ya saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi jadi kritik itu ya boleh-boleh saja. Universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi,&rdquo; ujar Presiden saat memberikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Januari 2021.
Sebelumnya BEM UI pada Sabtu, 26 Juni 2021, melontarkan kritik kepada Presiden Joko Widodo yang disampaikan melalui unggahan di akun Twitter resmi @BEMUI_Official. Dalam unggahan tersebut, BEM UI menyebut Presiden Joko Widodo sebagai &ldquo;The King of Lip Service&rdquo;. Kritik serupa sebelumnya pernah juga diterima Presiden dari sejumlah kalangan.
&ldquo;Itu kan sudah sejak lama ya. Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo, kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter, kemudian ada juga yang ngomong saya ini bebek lumpuh, dan baru-baru ini ada yang ngomong saya ini Bapak Bipang, dan terakhir ada yang menyampaikan mengenai the king of lip service,&rdquo; jelasnya.

Dikritik BEM UI, Jokowi Ingatkan Budaya Tata Krama dan Sopan Santun

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi