JAKARTA, REQnews - Munculnya varian baru virus corona (Covid-19) yang kini menjangkiti banyak masyarakat di Indonesia berasal dari luar negeri. Virus baru ini yang kemudian membuat Indonesia babak belur.
Sudah banyak jatuh korban yang meninggal akibat virus ini. Bahkan, rumah sakit maupun berbagai tempat lain untuk menampung masyarakat yang terpapar, sudah tak bisa lagi menampung untuk memberikan perawatan. Tenaga kesehatan pun kewalahan dibuatnya.
Ironisnya, pemerintah justru menyalahkan masyarakat karena masih melakukan mudik walaupun telah dilarang. Padahal sebelum ramadhan dan lebaran, diberbagai media sosial ramai beredar warga negara asing (WNA), dari India, terutama China, terus berdatangan dalam jumlah yang tidak sedikit, karena bandara tidak ditutup bagi kedatangan WNA.
Untuk memutus penyebaran Covid-19, kini pemerintah menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Kebijakan ini kemudian menuai kritik dari masyarakat.
Sebab, kemunculan varian baru yang lebih mematikan dan mudah menyebar justru datang dari luar negeri dan hingga pemberlakukan PPKM Darurat ini pemerintah juga tak kunjung menutup bandara dari kedatangan WNA.
Politisi Partai Gerindra Kamrussamad menilai, jika pemerintah tidak menutup pintu-pintu masuk di perbatasan dan juga bandara Internasional, maka PPKM yang diterapkan akan sia-sia.
Menurutnya, tidak ditutupnya pintu-pintu masuk Indonesia akan membuat penyebaran Covid-19 varian-varian baru meluas dan pandemi semakin parah. Dia menduga virus varian baru menyebar di Indonesia lantaran pemerintah masih membuka pintu masuk internasional.
"Kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali dipertanyakan jika tanpa diikuti penutupan bandara internasional karena dugaan kuat mutasi virus delta berasal dari luar negeri,&rdquo; katanya, Jumat, 2 Juli 2021.

Pemberlakuan PPKM Darurat Sia-sia Jika Bandara Internasional Tak Ditutup

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi