JAKARTA, REQnews -&nbsp;Pemerintah telah melakukan revisi atau perubahan pada aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.
Dalam revisi terbaru sesuai dengan Instruksi Mendagri Tito Karnavian Nomor 18 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Instruksi Mendagri Nomor 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali, kini rumah ibadah tidak lagi ditutup.
Namun, revisi itu mengatur secara tegas, bahwa resepsi pernikahan atau acara serupa ditiadakan.
&nbsp;
Adapun aturan yang dirubah huruf g dan huruf k adalah tentang penutupan tempat ibadah dan pelaksanaan resepsi pernikahan. Bunyi huruf g dan k pada instruksi Mendagri Nomor 15 Tahun 2021 semula seperti ini:
g. Tempat ibadah (Masjid, Mushola, Gereja, Pura, Vihara dan Klenteng serta tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah) ditutup sementara;
k. resepsi pernikahan dihadiri maksimal 30 (tiga puluh) orang dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat dan tidak menerapkan makan di tempat resepsi, penyediaan makanan hanya diperbolehkan dalam tempat tertutup dan untuk dibawa pulang
Kemudian, poin-poin aturan tersebut berubah dalam revisi terbaru seperti berikut ini:
I. Huruf g, tempat ibadah (Masjid, Mushola, Gereja, Pura, Vihara dan Klenteng serta tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah), tidak mengadakan kegiatan peribadatan/ keagamaan berjamaah selama masa penerapan PPKM darurat dan mengoptimalkan pelaksanaan ibadah di rumah
II. Huruf k, pelaksanaan resepsi pernikahan ditiadakan selama penerapan PPKM Darurat.
Dalam instruksi Mendagri 19/2021 itu tertulis aturan baru ini berlaku mulai 10 Juli sampai 20 Juli 2021.

Hore! Aturan PPKM Direvisi, Rumah Ibadah Dibuka Lagi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi