Bangkok, REQNews.com -- Thailand akan memberikan vaksin AstraZeneca kepada warga yang mendapatkan vaksin Sinovac pada suntikan pertama.
"Tujuannya meningkatkan perlindungan masyarakat terhadap virus korona varian Delta, dan membangun kekebalan tingkat tinggi," kata Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul kepada wartawan.
Rencana ini, jika diterapkan, akan menjadi yang pertama pemberian vaksin campuran buatan Cina dan Barat.
Seperti Indonesia, Thailand mencatat peningkatan kasus di kalangan pekerja medis yang telah divaksinasi dengan menggunakan vaksin virus tidak aktif buatan Sinovac.
Thailand memberikan suntikan Sinovac kepada pekerja medis Februari lalu. Saat itu, yang tersedia hanya vaksin Sinovac. Vaksin AstraZeneca datang belakangan.
Sempat muncul desakan agar tenaga medis yang telah diberi Sinovac, satu atau dua dosis, diberi AstraZeneca. Desakan ini mengemuka setelah memo internal Departemen Kesehatan Thailand bocor.
Pengumuman untuk memberikan vaksin AstraZeneca muncul setelah Kementerian Kesehatan Thailand mengumumkan 618 medis, dari 667.348 yang menerima dua dosis vaksin Sinovac, terinfeksi Covid-19 dari April sampai Juli.
Seorang perawat meninggalkan dunia, dan seorang pekerja medis lainnyad alam kondisi kritis.
Thailand juga berencana memberi suntikan mRNA booster kepada pekerja medis yang telah menerima vaksin Sinovac.
Negeri yang dulu bernama Muangthai itu mencatat 9.656 infeksi, dengan 80 kematian, sampai Senin 12 Juli 2021. Total kasus infeksi di Thailand mencapai 345.027, dengan kematian 2.791. Sebagian besar infeksi terjadi sejak awal April 2021, yang dipicu varian Alpha dan Delta.
Situasi ini memaksa Thailand menerapkan pembatasan terberat, dengan Bangkok dan sejumlah propinsi di sekitarnya membatasi pergerakan massa, mengontrol ketat pertemuan, dan menangguhkan penerbangan dan perjalanan darat.

Thailand Campur Vaksin Sinovac dan AstraZeneca

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi