JAKARTA, REQnews – Mengenai kasus Mandala Abadi Shoji, Menurut penuturan pengacaranya, Elza Syarief selama ini Kejaksaan tidak pernah melayangkan surat undangan resmi bagi kliennya untuk menjalankan putusan peradilan. Dalam jumpa pers di kantor Elza Syarief, Jalan Latuharhary Nomor 19, Menteng , Jakarta Pusat, Sabtu (9/2/2019). Elza Syarief didamping istri mandala beserta keluarga, menjelaskan bahwa kliennya selama ini sibuk turun ke daerah tempat pemilihannya dan di lokasi tersebut sulit sinyal, jadi kemungkinan pihak kejaksaan sulit menghubungi Mandala. Istri Mandala, Maridha Deanova Safriana juga menjelaskan saat mengunjungi warga di daerah pemilihannya tak jarang Mandala kerap bermalam di rumah penduduk. Sebelumnya, Mandala dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran pemilu saat melakukan kampanye di Pasar Gembrong Lama, Jakarta Pusat, pada 19 Oktober. Mandala divonis tiga bulan penjara dan denda Rp 5 juta oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 18 Desember 2018. Mandala sempat mengajukan banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas vonis itu pada 20 Desember 2018.Namun, upaya bandingnya ditolak pada 31 Desember 2018. Dengan putusan ini, Komisi Pemilihan Umum KPU resmi mencoret nama Mandala dari DCT lantaran terbukti bersalah melakukan tindak pidana kampanye pemilu. Elza Syarief saat di Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (8/2/2019), sempat mengungkapkan kliennya akan melaporkan KPU ke polisi karena namanya dicoret dari Daftar Calon Tetap (DCT) Pileg 2019. "Saya katakan akan melakukan upaya hukum. Dia kan, melakukan kampanye, bukan kejahatan," kata Elza. Oleh karena itu, menurut Elza KPU tidak berhak mencoret nama Mandala dari DCT. Mandala seharusnya masih mempunyai hak politik yang sama dengan para caleg eks koruptor. (nls)

Elza Syarief: Tidak Pernah Ada Undangan Resmi dari Kejaksaan untuk Mandala

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi