&nbsp;
JAKARTA, REQnews - Kejanggalan donasi Rp 2 triliun Akidi Tio berhasil diungkap Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Dian Ediana Rae mengatakan, sumbangan tersebut sudah mencurigakan sejak awal.
"Dalam pengertian sederhananya begitu. Kalau salah satu konglomerat kita nomor satu, nomor dua gitu menyumbangkan Rp 2 triliun mungkin kita tidak akan banyak menimbulkan perhatian yang serius. Ini kan justru orang yang tidak pernah kita dengar namanya bahkan di Sumatera Selatan tiba-tiba," ucap Dian, mengutip dari suara.com, Minggu 8 Agustus 2021.
Kecurigaan awal, kata dia, pejabat publik, yakni Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) dalam penerima donasi tidak sesuai tupoksi. Menurut&nbsp;Dian, seharusnya si penerima merupakan&nbsp;instansi terkait, misalnya Kementerian Sosial (Mensos) atau Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.
"Kebetulan kalau penerimanya itu adalah yang sesuai dengan tupoksi, tentu saja mungkin juga tidak akan menimbulkan pertanyaan. Kebetulan ini yang menerima adalah pejabat publik dalam hal ini adalah Kapolda Sumatera Selatan," ucapnya.
Sumbangan diberikan sejak 26 Juli 2021, saat pencairan tidak bisa dicairkan. Kemudian, Senin, 2 Agustus 2001 Polda Sumatera Selatan menjemput Heriyanti selaku anak perempuan almarhum Akidi Tio, anak menantu Rudi Sutadi, cucu almarhum Akidi, dan dokter pribadi keluarga dr Hardi Darmawan.
 Pada Rabu, 4 Agustus 2021 Mabes Polri mengirim tim untuk memeriksa Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Prof Eko Indra Heri. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, tim internal tersebut di antaranya Inspektur Khusus Inspektorat Pengawasan Umum Polri (Irsus Itwasum) dan Pengamanan Internal Divisi Propam (Paminal Divpropam) Polri.
"Berkaitan dengan Kapolda Sumsel, ini dari Mabes Polri menurunkan tim internal yaitu dari Irsus Itwasum Mabes Polri dan dari Paminal Divpropam Polri," ucap Argo saat jumpa pers di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 4 Agustus 2021.
Buat Ricuh, Kapolda Sumatera Selatan Memohon Maaf
 Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Prof Eko Indra Heri mengakui mengenal almarhum Akidi Tio. Perkenalan mereka berdua di Langsa, Aceh Timur. Keduanya bertemu dan akhirnya mengetahui jika berasal dari Kota Palembang Sumatera Selatan. Ia&nbsp;menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia atas kegaduhan donasi Rp 2 triliun guna penangulangan Covid-19.
"Saya atas nama pribadi meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia kususnya kepada Bapak Kapolri, Mabes Polri serta seluruh anggota Polri se-Indonesia," katanya di Mapolda Sumsel Kamis, 5 Agustus 2021.

Kejanggalan Donasi Dua Triliun Akidi Tio dan Permohonan Maaf Kapolda Sumsel

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi