Kabul, REQNews.com -- Taliban kini beroperasi 50 kilometer dari Kabul, ibu kota Afghanistan, memotong aliran listrik, dan mulai mengisolasi kota.
Luca Lo Presti, presiden organisasi kemanusiaan Pangea yang beroperasi di Afghanistan, mengatakan kejatuhan Kabul hanya tinggal tunggu waktu. Taliban mulai memotong kabel listrik, yang menyebabkan penduduk tidak bisa mengisi ulang baterei smartphone.
"Pangea memiliki 22 staf di Kabul dan semuanya wanita. Saya mengkhawatirkan mereka," kata Lo Presti kepada Sputnik News dalam pembicaraan telepon.
Menurut Presti, serangan Taliban tidak dapat diperlambat. Dalam sepekan, Taliban merebut 18 dari 34 ibu kota propinsi.
"Dunia, terutama AS dan sekutunya, bersembunyi di balik rasa malu atas kekalahan militer di Afghanistan," kata Lo Presti.
Pangea adalah organisasi kemanusiaan yang membantu wanita dan anak-anak Afghanistan. Organisasi ini beroperasi setelah kedatangan pasukan Italia ke negeri itu.
Selama 20 tahun, Italia mengerahkan 50 ribu pasukan di Afghanistan dan terlibat dalam operasi militer. Italia mulai menarik pasukan akhir Juni 2021, dan berlanjut sampai saat ini.
Pukulan terbesar bagi pemerintah Afghanistan terjadi ketika Kandahar dan Herat jatuh. Kandahar adalah kota terbesar kedua. Di kedua kota ini pasukan Afghanistan tidak mampu memberi perlawanan.
PBB khawatir 3,5 juta rakyat Afghanistan mengungsi akibat pertempuran. Ratusan, atau mungkin ribuan, lainnya mencoba lari ke luar negeri.
Mereka adalah warga Afghanistan yang selama ini membantu pasukan AS dan NATO sebagai penerjemah. Mereka dihantui kekhawatiran akan dihabisi Taliban.

Taliban 50 Kilometer dari Kabul dan Potong Aliran Listrik

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi