JAKARTA, REQnews -&nbsp;Amerika Serikat mengaku tak akan mempermasalahkan pemerintahan Taliban hasil kudeta paksa di Afghanistan, hanya saja ada syarat-syarat yang harus terpenuhi.
Syarat tersebut antara lain, bila Taliban ingin diakui sebagai pemerintahan sah oleh AS, maka harus menghormati hak-hak perempuan dan berjanji tidak menjadi gerakan ekstremis seperti Al Qaeda.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan, sikap Paman Sam akan sangat bergantung pada tindakan apa yang diambil oleh Taliban. Akankah mereka menerima syarat itu atau tidak, AS hanya menunggu.
&ldquo;Pemerintah Afghanistan masa depan yang menjunjung tinggi hak-hak dasar rakyatnya, yang tidak menampung teroris, dan yang melindungi hak-hak dasar rakyatnya, termasuk hak-hak dasar dari setengah penduduknya, yakni perempuan dan anak perempuannya, itu adalah pemerintah yang bisa kita ajak bekerja sama,&rdquo; kata Price, seperti dikutip dari&nbsp;Al Arabiya,&nbsp;Selasa 17 Agustus 2021.
AS juga sudah mengutus negosiator ke Afghanistan bernama Zalmay Khalilzad. Ia akan ditempatkan sementara di markas diplomatik Taliban di Qatar untuk menyiapkan pembicaraan terkait dua pihak.
Sebelumnya, pada Minggu 15 Agustus 2021 lalu, Taliban menguasai ibu kota Afghanistan, Kabul dan menduduki istana kepresidenan.&nbsp;
Situasi di negara tersebut sempat tak terkendali, banyak orang berupaya melarikan diri. Termasuk, salah satu yang kabur adalah Presiden Ashraf Ghani.
&nbsp;

Amerika Serikat Siap Akui Pemerintahan Taliban, tapi Ada Syaratnya

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi