JAKARTA, REQnews - Kabareskrim Komjen Agus Andrianto mengatakan, penyedia jasa tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR)wajib mematuhi dan melaksanakan kebijakan pemerintah soal harga yang telah ditetapkan terkait tes tersebut.
Menurutnya, pengawasan implementasi kebijakan tersebut akan dilakukan oleh jajaran kepolisian yang tersebar di seluruh Indonesia. dia juga sudah memerintahkan jajarannya mulai dari Mabes Polri hingga daerah untuk melakukan pengawasan.
&ldquo;Tentunya, kesadaran ekosistem kesehatan khusus PCR segera adaptasi dengan mematuhi dan melaksanakan keputusan tarif tertinggi oleh pemerintah,&rdquo; ujarnya, Kamis, 19 Agustus 2021.
Ditegaskan Agus, masyarakat tidak perlu ragu untuk melapor jika menemukan penyedia jasa tes swab PCR yang mematok harga tinggi melebihi ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.
&ldquo;Mohon partisipasi masyarakat sangat kami harapkan untuk menginformasikan bila ada penyedia jasa PCR menetapkan tarif di atas yang sudah ditetapkan pemerintah,&rdquo; kata Agus.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya sudah meminta harga tes PCR diturunkan. Kementerian Kesehatan lantas menurunkan harga tes PCR menjadi Rp495 ribu untuk daerah di Jawa-Bali, dan Rp525 ribu untuk daerah luar Jawa-Bali terhitung sejak 17 Agustus 2021.
Jokowi juga meminta agar hasil tes PCR keluar dalam waktu 1&times;24 jam. Sejauh ini tidak sedikit laboratorium di daerah yang baru mengeluarkan hasil tes PCR dalam waktu 3 sampai 7 hari usai pengambilan sampel.
Penurunan harga tersebut terjadi setelah banyak pihak mengkritik harga tes PCR di Indonesia lebih mahal dibanding negara lain, seperti India. Harga tes PCR yang ditetapkan pemerintah sebelumnya mencapai Rp900 ribu.

Jika Harga PCR Lebihi Ketentuan, Kabareskrim Minta Masyarakat Lapor

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi