JAKARTA, REQnews - Penasehat dan redaktur ahli REQnews, Haris Azhar menolak bersaksi di persidangan Mahkamah Konstitusi (MK) pada Rabu 20 Juni 2019. Penolakan itu dilakukan advokat dan juga pegiat isu hak asasi manusia (HAM) dari posisi saksi yang dihadirkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Padahal, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu mendaftarkan Haris sebagai saksi di persidangan MK kemarin. "Saya menolak memberikan kesaksian karena ada beberapa alasan," kata Haris di Jakarta, Rabu 19 Juni 2019.
Pengacara jaksa senior Chuck Suryosumpeno ini&nbsp;pun mengaku sudah mengajukan surat penolakan memberikan kesaksian untuk Prabowo-Sandi. Surat itu ditujukannya ke majelis hakim MK, dikirim kemarin.
Mantan Koordinator KontraS tersebut beralasan tak mau bersaksi untuk Prabowo-Sandi karena Prabowo dinilainya punya masalah pelanggaran HAM di masa lalu. Pun pihak petahana Joko Widodo (Jokowi) juga dinilainya tak memberikan solusi soal kasus HAM.
"Saya melihat Prabowo salah satu orang yang punya catatan hitam soal HAM, misal kasus penculikan, penghilangan orang, dan kerusuhan Mei (1998). Sementara di Jokowi-nya juga nggak mau menyelesaikan kasus pelanggaran HAM," ujarnya.
"Jadi saya melihat, ngapain juga saya datang ke persidangan dan yang lagi bertarung adalah orang-orang yang melanggar HAM," kata Haris yang juga Direktur Lokataru ini.

Tolak Bersaksi di MK, Haris Azhar: Jokowi dan Prabowo Punya Utang Kasus HAM

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi