Jakarta, REQnews -&nbsp;Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen)&nbsp;Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengatakan, tudingan terhadap Ustaz Yahya Waloni sebagai pelaku penodaan agama terkesan tak mendasar secara kaca mata hukum. Menurut dia, Ustaz Yahya merupakan sorang muallaf dari agama Kristen dan mengerti agama yang dianutnya banyak penyimpangan.
&ldquo;Nah ini dia yang terjadi salah kaprah di negeri ini tentang yang mana yang menista, yang mana menjaga akidah umat. Yahya Waloni itu paham akan agama sebelumnya dan akhirnya menjadi mualaf,&rdquo; ujar Novel, Kamis, 27 Agustus 2021.
Novel mengatakan, apa yang disampaikan Ustaz Yahya perihal Al-Kitab merupakan tupoksinya sebagai seorang muballig. Terlebih, kata dia, yang bersangkutan lebih faham tentang isi Al-Kitab itu sendiri.
&ldquo;Dia muallaf, lalu jadi ustadz dan ustadz tupoksinya harus memberikan pemahaman yang jelas dan gamblang kepada umat.&nbsp;Dan begitu pun apa yang disampaikan oleh para pendeta yang menyampaikan tupoksinya di kalangannya, itu hak mereka dengan mengajarkan apa yang sidah terjabarkan dalam kitab sucinya,&rdquo; kata Novel Bamukmin.
Kemudian, Novel juga membandingkan kasus penista agama yang dilakukan Abu Janda dengan Ustaz Yahya Menurut dia, apa yang disampaikan Abu Janda tentang Islam Agama Teroris bukanlah merupakan kapasitas pria bernama asli Permadi Arya itu.
&ldquo;Beda dengan Abu Janda jelas sangat menghina agama karena apa yang disampaikan bukan kapasitasnya dan yang disampaikan itu sangat berbahaya dengan tuduhan sangat keji bahwa islam itu teroris, jelas suatu penghinaan,&rdquo; ucapnya.
Novel mendesak kepolisian kasus pelaporan penistaan agama seperti kasus Abu Janda segera diproses.
&ldquo;Abu Janda segera juga ditangkap jangan para pelaku terduga penista agama yang lainnya sudah menjadi terlapor harus segera ditangkap,&rdquo; ungkap Novel.
Untuk informasi, Penyidik Bareskrim Polri menangkap pendakwah Yahya Waloni terkait kasus dugaan penistaan agama. Dia ditangkap di rumahnya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur pada Kamis, 26 Agustus 2021.
Yahya Waloni ditangkap atas laporan dari salah satu komunitas soal dugaan penistaan agama terhadap Injil. Lantaran menista agama dalam ceramah yang menyebut Bible itu palsu.
Laporan tersebut tertuang dalam Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/B/0287/IV/2021/BARESKRIM. Yahya Waloni dilaporkan dengan dugaan kebencian atau permusuhan individu dan/atau antar golongan (SARA) pada Selasa, 27 April 2021.
Atas ulahnya yang bersangkutan juga disangkakan pasal berlapis yakni, pasal 28 Ayat 2 Juncto Pasal 45A Ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Pasal 156a KUHP tentang penodaan agama dengan ancaman 6 tahun penjara.

Bandingkan Kasus Yahya Waloni, Novel Bamukmin: Abu Janda Harus Segera Ditangkap

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi