JAKARTA, REQnews -&nbsp;Sebanyak 1,3 juta data pengguna eHAC diduga bocor dan dijual bebas di internet. Menurut vpnMentor, data-data itu berisi informasi pribadi, kontak, hingga hasil test Covid-19.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate pun kini menjadi sorotan, setelah ia sesumbar bahwa negara menjamin keamanan data dan tidak akan adanya kebocoran lagi.
Tentu saja hal ini membuat anggota Komisi I DPR RI Sukamta geram. Ia berkata, dalam rapat bersama pihaknya beberapa waktu lalu, Johnny menjamin data eHAC tidak akan bocor, namun faktanya berbeda.
"Baru Senin kemarin kami rapat dengan Kominfo. Kami ingatkan soal keamanan data pribadi warga dalam aplikasi PeduliLindungi. Pak Menteri dengan semangat meyakinkan soal pengelolaan keamanan data yang hebat dan dijamin tidak bocor, dalam eHAC. Kenyataannya bobol lagi, ini kan konyol," kata Sukamta, Selasa 31 Agustus 2021.
"Sementara selama ini kasus kebocoran data yang sudah pernah terjadi tidak jelas penanganannya, seakan-akan menguap dan dilupakan. Jika seperti ini terus yang terjadi, masyarakat sangat dirugikan," ujar dia menambahkan.
Sukamta menegaskan, pemerintah harus bertanggungjawab penuh atas kebocoran data pribadi masyarakat ini, karena dapat berdampak pada kerugian ekonomi.
"Maraknya kasus penipuan&nbsp;online&nbsp;saya yakin terkait dengan bocornya data pribadi masyarakat. Artinya, keamanan data pribadi yang kuat akan menutup banyak celah kejahatan siber," kata Sukamta.

Innalillah! Data eHAC Bocor, Menkominfo Berbohong ke Rakyat?

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi