Petaling Jaya, REQNews.com -- Alladin Lanim, pedofil paling dicari di dunia selama 14 tahun, ditangkap di Lundu -- kota kecil di Sarawak, Malaysia -- berkat kerjasama Kepolisian Malaysia dan Australia.
Lanim selama dua tahun diselidiki Kepolisian Federal Australia (AFP), Kepolisian Queensland, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Australia (Austrac).
Sydney Morning Herald, Minggu 5 September, Lanim ditangkap bersama empat anak usia sembilan dan 14 tahun. Kepolisian Malaysia dan Australia menyelamatkan anak-anak itu.
Surat kabar yang berbasis di Sydney itu juga membagikan kronologi penangkapan, dimulai dengan laporan polisi domestik multinasional tahun 2019 yang mencantumkan Lanim sebagai satu dari sepuluh penjahat teratas dalam kasus eksploitasi anak secara online.
Pria usia 40 tahun itu memposting aktivitas kejinya di dark web, dengan pelecehan rinci terhadap anak-anak usia antara dua sampai 16 tahun.
Pihak berwenang Malaysia dan Australia mengatakan Lanim aktif sejak 2007, memposting seribu gambar dan video anak-anak korban pelecehan seksual.
"Dia sangat produktif dengan begitu banyak korban. Itulah sebab dia menjadi prioritas untuk diburu," kata Sersan Detektif Daniel Burnicle, perwira senior AFP di Kuala Lumpur.
Selama dua tahun pihak berwenang tidak dapat menemukan jejak Lanim, kecuali profil anonim online.
Para ahli unit indentifikasi Centre to Counter Exploitasion Australia mengambil langkah maju, ketika mereka mengidentifikasi tersangka pada Agustus 2020.
Operasi yang dipimpin AFP melibatkan anggota Satgas Argus Kepolisian Queensland untuk Mengidentifikasi Korban Anak, menemukan kemungkinan gambar tersangka di media sosial.
Gambar-gambar itu dikirim ke Kepolisian Malaysia dan petuga AFP yang berbasis di Kuala Lumpur, serta penyelidik keamanan dalam negeri AS.
"Mereka memeriksa gambar-gambar itu mencoba mencari tahu lokasi pengambilan gambar," kata Burnicle."Sangat sulit melacak orang di dark web."
Dalam perkembangan lain kasus ini, tim Austrac mengumpulkan potongan kunci dari teka-teki tahun. Mereka menemukan gambar sama seperti dikirim ke Malaysia beberapa bulan sebelumnya.
Kali ini gambar itu dilengkapi identitas terlampir. Pada Juli 2021, dengan bantuan penyelidik Australia, Kepolisian Malaysia melacak Lanim ke pusat karantina Covid-19 di Sarawak.
Saat itu Lanim berada di sel isolasi wajib, setelah kembali dari Semenanjung Malaysia. Kepolisian Malaysia menunggu pembebasannya pada 5 Juli, dan menahannya.
Lanim didakwa dengan 18 tuduhan pelecehan lima anak laki-laki, dan menipu mereka agar menonton video porno dengan menawarkan bermain game seluler di smartphone.
Dia mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman total 18 tahun enam bulan penjara, dan 15 pukulan rotan. Harian Dayak melaporkan dia mengaku bersalah atas empat dakwaan pada 16 Agustus dan 14 dakwaan pada 17 Agustus di tiga sidang pengadilan di Kuching.
Datuk Seri Fatimah Abdullah, Menteri Kesejahteraan negara bagian Sarawak, mengatakan; "Untunglah dia akhirnya terlacak, dituntut, dan dihukum atas kejahatan mengerikan."

Alladin Lanim Pedofil Paling Dicari di Dunia Dibekuk di Malaysia

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi