JAKARTA, REQnews &ndash; Indonesia yang memiliki banyak wilayah kepulauan, memiliki posisi yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Dampak tersebut dapat meliputi turunnya produksi pangan, terganggunya ketersediaan air, tersebarnya hama dan penyakit tanaman serta penyakit manusia, naiknya permukaan laut, tenggelamnya pulau-pulau kecil, dan punahnya keanekaragaman hayati.
Sehingga sangat penting apabila terdapat penentuan pencemaran lingkungan, hal ini sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
&nbsp;
Penentuan terjadinya ada atau tidaknya pencemaran lingkungan hidup, diukur melalui baku mutu lingkungan hidup, yang di dalamnya tercakup baku mutu air, baku mutu air limbah, baku mutu air laut, baku mutu udara ambien, baku mutu emisi, baku mutu gangguan dan baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
&nbsp;
Setiap subyek hukum yang merupakan orang diperbolehkan untuk membuang limbah ke media lingkungan hidup, kendati demikian terdapat pembatasannya berupa harus memenuhi baku mutu lingkungan hidup dan terlebih dahulu mendapat izin dari pemerintah berwenang seperti menteri, gubernur, atau bupati atau walikota.
&nbsp;
Dalam pelaksanaannya, baku mutu lingkungan hidup yang digunakan sebagai pengukur ada atau tidaknya pencemaran lingkungan, harus meliputi:
1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Baku mutu air, berupa ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada, atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air.
2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Baku mutu air limbah, adalah takaran batas maupun kadar polutan yang ditenggang untuk dimasukkan ke media air.
3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Baku mutu air laut, ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada ataupun unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air laut.
4.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Baku mutu udara ambien,&nbsp; ialah ukuran batas atau kadar zat, energi, maupun komponen yang seharusnya ada, atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam udara ambien.
5.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Baku mutu emisi, adalah ukuran batas atau kadar polutan yang ditenggang untuk dimasukkan ke media udara.
6.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Baku mutu gangguan, adalah ukuran batas unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya yang meliputi unsur getaran, kebisingan, dan kebauan.
7.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dikarenakan seiiring dengan perkembangan zaman, sehingga potensi pencemaran tidak dapat diprediksi.
&nbsp;
&nbsp;
Penulis: Hans Gilbert Ericsson
<div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: 633px; top: 106.977px;">&nbsp;</div>

Faktor Ini Menjadi Penentu Pencemaran Lingkungan! Ternyata Boleh Buang Limbah Tapi...

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi