JAKARTA, REQnews -&nbsp;Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ogah disebut sebagai sosok pejabat anti kritik, setelah ia resmi melaporkan dua peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) ke Bareskrim Polri, Jumat 10 September 2021.
Moeldoko melaporkan dua peneliti ICW itu atas dugaan pencemaran nama baik. Mantan Panglima TNI ini sudah siap dengan segala konsekuensinya, termasuk dikritik atau dimarahi masyarakat.
"Saya tidak anti kritik. Orang yang mau datang ke KSP saya suruh marah-marah. Gebrak meja, biasa aja saya itu," kata Moeldoko di Jakarta.&nbsp;
"Datang ke KSP kami terima dengan baik. Kami kasih mic kalau mau marah," ujar Moeldoko menambahkan.
Sebelumnya, masalah ini bermula dari tudingan peneliti ICW Egi Primayogha yang menyebut Moeldoko terlibat serta mengambil untung dalam penyebaran obat cacing Ivermectin untuk terapi Covid-19 dan menggunakan kekuasaan agar dapat mengekspor beras.
Tudingan itu membuat Moeldoko murka. Sudah tiga kali ia melayangkan somasi kepada ICW agar membeberkan bukti tuduhan tersebut serta meminta maaf, namun tak diindahkan.
Akhirnya, Moeldoko melaporkan dua peneliti ICW, yakni Egi Primayogha dan Miftah.
Bagi Moeldoko, laporan ini adalah masalah pribadi yang harus diselesaikan melalui jalur hukum, karena ia sudah memberi kesempatan kepada ICW sebelumnya.
"Ini persoalannya sudah berkaitan dengan masalah pribadi yang harus diselesaikan. Saya punya istri dan anak nanti jadi beban mereka, saya tidak ingin itu," kata Moeldoko.
ICW dilaporkan dengan sangkaan Pasal 45 ayat (3) jo 27 ayat (3) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 310 dan/atau Pasal 311 KUHP.
&nbsp;
&nbsp;

Laporkan 2 Peneliti ICW, Moeldoko: Silakan Mau Marah, Gebrak Meja Biasa Aja Saya!

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi