JAKARTA, REQnews &ndash; Akhir-akhir ini, Indonesia dihebohkan oleh artis yang menggunakan narkotika. Pada dasarnya segala jenis obat-obatan memiliki keuntungan yang banyak, khususnya pada bidang kesehatan untuk kepentingan penyembuhan, terapi dan kebaikan, namun kerap kali disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
&nbsp;
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis dan bukan narkotika. Psikotropika memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997, psikotropika dibagi menjadi 4 golongan yang kemudian diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penetapan Dan Perubahan Penggolongan Psikotropika, sebagaimana telah mencabut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2020 tentang Penetapan dan Perubahan Penggolongan Psikotropika.
&nbsp;
Tidak dapat disamakan dengan narkotika, berdasarkan definisinya secara hukum dan kegunaannya narkotika ialah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan yang terlampir dan diatur dalam Undang-Undang tentang Narkotika dan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur perubahan penggolongan Narkotika.
&nbsp;
Psikotropika memiliki banyak manfaat di bidang medis dan diperlukan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan, oleh karenanya ketersediaan psikotropika perlu dijamin oleh negara. Walaupun memiliki banyak manfaat, psikotropika juga memiliki potensi penyalahgunaan, yaitu dapat merugikan kehidupan manusia dan kehidupan bangsa, sehingga pada gilirannya dapat mengancam ketahanan nasional.
&nbsp;
Dengan demikian, penggunaan psikotropika hanya dapat digunakan terbatas untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau ilmu pengetahuan saja, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, serta hanya dapat diproduksi oleh pabrik obat yang telah memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
&nbsp;
&nbsp;
&nbsp;Penulis: Hans Gilbert Ericsson
<div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: 709px; top: 171.306px;">&nbsp;</div>

Psikotropika Bukan Narkotika! Simak Penjelasannya

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi