JAKARTA, REQnews - Meski telah beberapa kali menyatakan bahwa dirinya tidak ingin ada penambahan masa jabatan presiden, namun banyak yang meragukan pernyataan Joko Widodo atau Jokowi.
Terlebih, munculnya isu amandemen UUD 1945 yang terus menguat dimana di dalamnya terdapat usulan penambahan masa jabatan presiden terus mencuat. Terkait situasi ini, pengamat politik, Jerry Massie, meminta agar pemerintah harus rasional dalam bersikap. Terlebih, adanya isu amandemen UUD 45 ini yang memunculkan usulan penambahan masa jabatan presiden.
&ldquo;Saya paling ngeri begini lho, pura-pura enggak mau tapi mau. Saya enggak mau gado-gado, tapi saya pengen gado-gado. Saya menolak, tapi yang jopro ini jalan terus,&rdquo; katanya dalam acara diskusi virtual bertajuk "Petik Pelajaran, Ngotot 3 Periode Presiden Guinea Digulingkan", Rabu 15 September 2021.
Jerry pun mengemukakan sebuah istilah, leadership is not about position but is an action. Bahwa kepemimpinan seharunya menjalankan aksinya, bukan malah hanya sekadar jabatan. Maka dari itu, sambung Jerry, jika seorang pemimpin mengejar jabatan bukan aksi dalam membangun negara, hal itu bisa membahayakan negara, bahkan dirinya sendiri. &ldquo;Bisa depresi dia, karena akan mengejar terus apa yang dia inginkan,&rdquo; kata Jerry.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini juga melihat ada banyak tokoh potensial yang bisa maju untuk menjadi presiden. Sehingga mereka sudah seharusnya diberikan kesempatan untuk melakukan perubahan bagi bangsa. &ldquo;Ini 2024 banyak calon kuat, ada Anies Baswedan, AHY, Ganjar Pranowo, Prabowo, kan banyak,&rdquo; ujarnya.

Penambahan Masa Jabatan Presiden Ditolak Jokowi, Pengamat: Jangan Pura-Pura Enggak Mau, Tapi Mau

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi