Manila, REQNews.com -- Emmanuel 'Manny' Pacquiao, legenda tinju dunia, Minggu 19 September mengumumkan akan mencalonkan diri sebagai presiden Filipina pada pemilu tahun depan.
"Saya seorang pejuang, dan akan selalu menjadi pejuang di dalam dan luar ring," kata Pacquiao, kini berusia 42 tahun, dalam pidato yang disiarkan langsung selama pertemuan.
"Saya menerima pencalonan sebagai presiden Republik Filipina," lanjutnya.
Partai PDP-Laban terpecah ke dalam dua faksi. Faksi Pimentel mencalonakn Manny Pacquiao. Faksi lainnya mencalonkan Senator Christopher Lawrence 'Bong Go' Tesoro, dengan Rodrigo Duterte sebagai wakil-nya.
Bong Go menolak pencalonan itu, tapi keretakan faksi Pimentel yang dipimpin Pacquiao dan Duterte meningkat. Pacquiao menyerang Duterte dengan isu korupsi. Durterte menggunakan penasehati spiritualnya, Pastor Apollo Quiboloy menyebar fitnah soal korupsi Pacquiao.
Pacquiao bereaksi keras, dan menyeret Pastor Quiboloy ke pengadilan. Ia menggungat sang pastor Rp 28 miliar lebih.
Sebelum mengumumkan pencalonannya, Pacquiao menyerang Duterte sebagai presiden paling nyaman di ketiak Cina. Pacquiao tahu Duterte harus tetap di pemerintahan agar lawan politik-nya tidak membuka jalan bagi Pengadilan Kejahatan Internasional (ICJ) memeriksanya dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia.
Duterte tidak mungkin mencalonkan kali kedua, karena UU Filipina hanya mengijinkan seseorang menjadi presiden satu kali. Filipina bukan negara yang seenaknya mengubah undang-undang.
Kubu Pacquiao belum mengumumkan calon wakil presiden. Sempat terdengar kabar, Pacquiao akan menggandeng Leni Robredo -- wakil presiden saat ini.
 Paling Populer
Pacquiao, petinju Asia terbesar dalam sejarah, paling populer dalam jajak pendapat baru-baru ini. Kalau ada figur yang mengunggulinya dalam jajak pendapat adalah Sara Duterte, putri Rodrigo Duterte.
Sara Duterte menuruti nasehat sang ayah untuk tidak mencalonkan dirii sebagai presiden. Ia tampaknya akan tetap mencalonkan diri sebagai walikota Davao untuk kali kedua.
Pacquiao pernah menjadi sekutu dekat Duterte. Belakangan, Pacquiao menjadi pengkritik paling keras pemerintahan Duterte.
Secara berkala Pacquiao menyerang Duterte dengan isu korupsi. Salah satunya bantuan 10 miliar peso, atau Rp 2,8 triliun, untuk warga miskin yang terkena dampak pandemi.
Perang Duterte-Pacquiao diawali isu harga peralatan kesehatan yang tidak masuk akal. Peralatan kesehatan itu dibeli di bawah program tanggap darurat pandemi.
Belakangan sang petinju menyerang Duterte yang keenakan di ketiak Cina. Serangan yang membuat Duterte tidak bisa berkutik, terlebih ketika miltier Cina seenaknya memasuki pulau-pulau sengketa dan pemerintah Filipina terlihat begitu rendah diri di depan Beijing.

Legenda Tinju Manny Pacquiao Calon Presiden Filipina

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi