JAKARTA, REQnews - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kali ini terkait dengan gelaran ajang balap Formula E.
Bahkan menuding Anies sebagai pembohong, serta pura-pura peduli terhadap penderitaan masyarakat akibat pandemi Covid-19.
Sepanjang 2021, setidaknya ada empat hal yang menjadi alasan PSI dalam mengkritik Anies, mulai dari&nbsp;persoalan banjir, RPJMD hingga Formula E.
Plt Ketua Umum&nbsp;PSI&nbsp;Giring Ganesha dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter PSI,&nbsp;@psi_id, Selasa 21 September 2021 melakukan kritik terhadap Anies Baswedan.
<blockquote class="twitter-tweet">
Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai jatuh ke Anies Baswedan. Seorang pemimpin sejati akan berupaya sekeras mungkin untuk menyelamatkan rakyat, menyelamatkan kepentingan yang lebih besar. Seorang pembohong tidak demikian.<a href="https://twitter.com/hashtag/BersamaPSIJagaUangRakyat?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#BersamaPSIJagaUangRakyat</a> <a href="https://t.co/GiYRZzKLHU">pic.twitter.com/GiYRZzKLHU</a>
&mdash; DPP PSI (@psi_id) <a href="https://twitter.com/psi_id/status/1439832385529397250?ref_src=twsrc%5Etfw">September 20, 2021</a></blockquote>

<script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Dalam video tersebut, Giring menuding Anies menggunakan APBD DKI untuk kepentingan Pilpres 2024, salah satu anggaran yang disoroti Giring soal gelaran Formula E.
"Uang muka dan jaminan bank bagi penyelenggaraan balap mobil Formula E dibayar Anies pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi Covid-19," kata Giring.
Uang rakyat sebanyak itu, lanjutnya, dihabiskan oleh Gubernur Anies Baswedan di tengah penderitaan rakyat yang sakit, meninggal, dan hidupnya susah karena pandemi.
"Uang Rp 1 triliun dia keluarkan padahal rakyat terlantar tidak masuk ke rumah sakit yang penuh. Rakyat kesulitan makan karena kehilangan pekerjaan," lanjutnya.
Giring bahkan menyebut Anies pura-pura peduli dengan warga di Jakarta terdampak pandemi, ia pun berharap Indonesia tidak dipimpin oleh Anies.
"Pura-pura peduli adalah kebohongan Anies Baswedan di tengah pandemi dan penderitaan orang banyak. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan nanti di 2024," katanya.
"Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan," kata dia.
Sebelumnya, Fraksi PSI DPRD DKI, pada Februari 2021 lalu pernah melontarkan wacana pengajuan hak interpelasi terkait kinerja Anies dalam menangani banjir yang terjadi di Jakarta.
"Terkait dengan bencana-bencana banjir yang terjadi, khususnya di Februari 2021 ini, kami Fraksi PSI menyampaikan bahwa kami Fraksi PSI akan menggunakan hak interpelasi terkait permasalahan pencegahan banjir di masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Bapak Anies Baswedan," kata Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Justine Untayana, saat konferensi pers secara virtual, pada Kamis 25 Februari 2021.
PSI menilai jika&nbsp;hak interpelasi harus diajukan karena Anies diduga tidak menjalankan berbagai aturan, bahkan menghambat kinerja dinas-dinas Pemprov DKI untuk menangani banjir.
Diketahui, penanganan banjir di Jakarta sudah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN, dan Perda Nomor 1 Tahun 2018 terkait RPJMD.
"PSI menilai bahwa Bapak Gubernur Anies tidak menjalankan berbagai aturan yang berlaku bahkan diduga dengan sengaja menghambat kerja di dinas-dinas Pemprov DKI untuk mencegah banjir," ucap Justine.
Bersama dengan PDIP, Fraksi PSI tak menyetujui revisi RPJMD DKI 20217-2022. Mereka menyatakan usulan revisi RPJMD tak memberikan solusi pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Fraksi PSI menyatakan menolak perubahan RPJMD tersebut. Secara umum kami melihat bahwa perubahan RPJMD ini hanya untuk memenuhi kebutuhan politik gubernur, lari dari tanggung jawab melaksanakan program dan tidak menjawab tantangan-tantangan akibat pandemi Covid-19," ujar Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Anthony Winza dalam rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta, Senin 2 Agustus 2021.
PSI kemudian juga menyoroti terkait adanya proyek 'mercusuar' Anies yang masih bergulir di tengah pandemi Covid, salah satunya proyek pembangunan Stadion JIS.
"Uang triliunan untuk panggung-panggung Formula E, untuk panggung mercusuar stadion megah memang terasa indah tapi kita perlu sadar, pembangunan tersebut jelas mengurangi porsi anggaran daerah untuk masyarakat miskin," kata Anthony.
&nbsp;

PSI Keras Banget! Anies Disebut Pembohong dan Gagal Atasi Banjir

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi