JAKARTA, REQnews -&nbsp;Presiden Palestina Mahmoud Abbas terpaksa menelan kritik tajam publik, setelah ia berencana untuk bertemu dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dan Menteri Dalam Negeri Israel Ayelet Shaked.
Kritik, salah satunya datang dari Hamas. Kelompok perjuangan kemerdekaan ini mengatakan, rencana Abbas adalah cermin menurunnya kualitas kepemimpinan Palestina.
Juru Bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan, upaya Abbas bertemu dengan Bennett dan Skahed, jelas menghina masyarakat Palestina yang selalu melawan pendudukan Israel selama ini.
"Perilaku seperti itu oleh kepemimpinan Otoritas Palestina akan mendorong pendudukan meningkatkan agresinya terhadap rakyat Palestina,&rdquo; kata Qassem, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa 5 Oktober 2021.
Sebelumnya, Abbas menemui sejumlah menteri dari Partai Meretz Israel, baru-baru ini.
Dalam pertemuan tersebut, Abbas terang-terangan meminta dipertemukan dengan Bennett dan Shaked, yang kedua sosok itu jelas-jelas menolak keberadaan Palestina.
&ldquo;Saya menentang negara Palestina. Saya pikir itu akan menjadi kesalahan mengerikan,&rdquo; ujar Bennett.
Parahnya, Bennett menyatakan bahwa tidak ada jalan bagi dirinya bertemu dengan Mahmoud Abbas.
Ia mengaku masih belum bisa menerima langkah Palestina menggugat pasukan negaranya ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
&ldquo;Saya tidak melihat alasan logis dalam bertemu seseorang yang menggugat IDF (Israeli Defence Forces) di Den Haag dan menuduh mereka melakukan kejahatan perang, dan pada saat yang sama membayar gaji kepada teroris. Saya tidak melihat logika dalam bertemu dengannya," kata Bennett.

Presiden Palestina Dihujani Kritik karena Rencana Bertemu PM Israel

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi