JAKARTA, REQnews -&nbsp;Pengamat Politik Adi Prayitno mengatakan, Siad Aqil maju kembali menjadi calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menguntungkan pemerintah. Dengan begitu, kata dia, NU akan tetap kehilangan daya kritisnya.
Adi mengatakan, sikap Said Aqil yang bersedia mencalonkan kembali menjadi ketua Umum PBNU menguntungkan, lantaran pemerintah selama ini terbantu dalam menghalau manuver kelompok radikal.
"Minimal hingga akhir masa jabatan Presiden Jokowi akan terbantu dalam melawan kelompok wahabi atau juga dari golongan radikal. NU berkontribusi besar dalam menjaga stabilitas politik dari serangan kelompok radikal," ucap Adi Prayitno di Jakarta, Kamis, 7 Oktober 2021.
Menurut Adi,&nbsp;jika said Aqil kembali terpilih menjadi Ketum PBNU untuk periode ketiga akan membuat NU kehilangan perannya sebagai kekuatan civil society yang kritis.
"Catatan lainnya NU sebagai kekuatan civil society yang kritis tergerus karena terlalu mesra dengan pemerintah," ujar Adi.
Adi mengatakan, dari sisi politik pemerintah akan terbantu dengan keterpilihan Said Aqil.
"Dilihat dari sisi politik, NU saat ini mesra dengan pemerintah untuk menjaga Islam nusantara dan membendung paham radikal. Contohnya pada 2019 NU paling depan membendung isu politik yang dihembuskan kelompok radikal," ucap dia.

Adi Prayitno: Said Aqil Terpilih Jadi Ketum, NU Tetap Kehilangan Daya Kritis

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi