JAKARTA, REQnews - Kuasa hukum Tommy Sumardi mengatakan&nbsp;rekaman pembicaraan kliennya dengan Irjen Napoleon Bonaparte seperti yang beredar karena berada di bawah tekanan.
Dion Pongkor menyebut bahwa Tommy terpaksa berbicara sesuai perintah Napoleon karena mendapat ancaman akan dibunuh jika kliennya tidak menuruti.
&ldquo;Jadi, waktu itu dibawa ke bawah (sel Bareskrim) di situ dia didikte, lalu disuruh ngomong begini ya," kata Dion saat dihubungi wartawan, Jumat 8 Oktober 2021.
Menurutnya, saat kejadian Tommy tidak bisa melakukan pembelaan&nbsp;apa-apa selain menuruti kehendak Napoleon.
Karena, Dion menyebut bhawa Napoleon memiliki pengaruh di dalam sel dan bisa memerintah penjaga sel sesuka hati.&nbsp;
&ldquo;Bagaimana Muhammad Kece digebukin di dalam penjara. Dia (Napoleon) punya bintang dua, seragam bintang dua,&rdquo; katanya.
Namun,&nbsp;Dion memastikan bahwa ucapan kliennya dalam rekaman percakapan yang beredar itu terpaksa, dan juga menurutnya tak mengubah proses persidangan.
&ldquo;Omongan yang beredar itu enggak pernah dicabut keterangannya sebenarnya oleh Tommy di sidang,&rdquo; ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Napoleon kembali mengeluarkan surat terbuka yang membantah dirinya sebagai seorang koruptor.
&ldquo;Sebenarnya selama ini saya sudah mengalah dalam diam karena terbelengu seragamku untuk tutup mulut dan menerima nasib apapun yang mereka tentukan,&rdquo; tulis Napoleon, Rabu 6 Oktober 2021.
&nbsp;

Irjen Napoleon Kembali Berulah, Diduga Ancam Bunuh Tommy Sumardi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi