JAKARTA, REQnews &ndash; Dengan terus meningkatnya kendaraan bermotor di Indonesia, diperlukan pengaturan yang berisikan persyaratan dalam pengujian kendaraan bermotor agar tidak terjadi kecelakaan maupun antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
Melalui pertimbangan hukum dalam peraturan perundang-undangan, khususnya Pasal 5 ayat (1) serta Pasal 20 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang diimpor, dibuat atau dirakit di dalam negeri yang akan dioperasikan di jalan wajib dilakukan pengujian terlebih dahulu.
Indonesia mengenai 2 macam pengujian, yaitu uji tipe dan uji berkala.
&nbsp;
Perihal uji tipe dilaksanakan oleh unit pelaksana uji tipe Pemerintah, bagi setiap kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan, yang diimpor, dibuat maupun dirakit di dalam negeri, serta modifikasi kendaraan bermotor yang menyebabkan perubahan tipe. Pengujian tipe terdiri atas:
&middot;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Pengujian fisik untuk pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan yang dilakukan terhadap landasan kendaraan bermotor dan kendaraan bermotor dalam keadaan lengkap.
&middot;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Penelitian rancang bangun dan rekayasa kendaraan bermotor yang dilakukan terhadap rumah-rumah, bak muatan, kereta gandengan, kereta tempelan, dan kendaraan bermotor yang dimodifikasi tipenya.
&nbsp;
Uji berkala diwajibkan untuk mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang dioperasikan di jalan, meliputi kegiatan:
&middot;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Pemeriksaan dan pengujian fisik kendaraan bermotor, yang dilaksanakan oleh unit pelaksana pengujian pemerintah kabupaten/kota, unit pelaksana agen tunggal pemegang merek yang mendapat izin dari pemerintah, atau unit pelaksana pengujian swasta yang mendapatkan izin dari pemerintah.
&middot;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Pengesahan hasil uji.
Unsur dari pemeriksaan dan pengujian fisik kendaraan bermotor mengandung banyak hal, berupa susunan, perlengkapan, ukuran, karoseri dan rancangan teknis Kendaraan Bermotor sesuai dengan peruntukannya. Sedangkan terhadap persyaratan laik jalan, sekurang-kurangnya meliputi:
&middot;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Emisi gas buang kendaraan bermotor.
&middot;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Tingkat kebisingan.
&middot;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Kemampuan rem utama dan kemampuan rem parkir.
&middot;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Kincup roda depan.
&middot;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Kemampuan pancar dan arah sinar lampu utama.
&middot;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Akurasi alat penunjuk kecepatan dan kedalaman alur ban.
&nbsp;
&nbsp;
Penulis: Hans Gilbert Ericsson

Ketat! Ini 2 Tipe Pengujian Kendaraan Bermotor Sebelum Beroperasi di Jalan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi