JAKARTA, REQnews -&nbsp;Seorang aparatur sipil negara (ASN),&nbsp;Desy&nbsp;Permatasari dianiaya oknum Jaksa&nbsp;yang berdinas di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) berinisial MJ. Menyedihkan lagi,&nbsp;saat dirinya dianiaya, dua orang perwira kepolisian masing-masing Kompol D dan Kompol AB malah asik menyaksikan.
Desy Permatasari sebelumnya dituding sebagai perebut laki orang (pelakor), karena disinyalir berselingkuh dengan ARM alias Mui, pejabat pemerintahan di Pemko Tanjungbalai.
Menurut&nbsp;Desy&nbsp;Permatasari, saat dirinya dianiaya, ada dua orang perwira kepolisian masing-masing Kompol D dan Kompol AB yang menyaksikan.
 Kompol D, yang katanya bertugas di Polda Sumut, dan Kompol AB, yang bertugas di Polres Langkat ikut menakut-nakuti Desy Permatasari.
Oknum jaksa yang berdinas di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) berinisial MJ itu pun dilaporkan ke&nbsp;Polrestabes&nbsp;Medan, karena dituding menganiaya Desy.&nbsp;
Suami korban menyesalkan tindakan penganiayaan ini. Sebab, persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.&nbsp;
 Namun, sebaliknya, persoalan ini menjadi panjang lantaran CH, istri Mui dan keluarganya yang diduga menganiaya korban, masih saudara kandung dengan mantan Wali Kota Tanjungbalai berinisial MS yang terjerat suap dan korupsi.&nbsp;
"Akhirnya kami bisa keluar dari rumah MJ sekitar jam 6 pagi. Bukti penganiayaan berupa visum dari Rumah Sakit Pringadi Medan sudah kami serahkan juga kepada polisi saat melapor,"&nbsp;katanya.
Ketika diwawancarai,&nbsp;Desy&nbsp;Permatasari&nbsp;menjelaskan kasus penganiayaan ini terjadi pada&nbsp;Minggu&nbsp;11 Oktober 2021 dini hari.
Saat itu,&nbsp;Desy&nbsp;Permatasari&nbsp;ketahuan tengah bersama ARM alias Mui, pejabat Pemko Tanjungbalai yang sudah beristri.
Kebetulan, Desy Permatasari mengenal ARM alias Mui saat berada di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Mui bekerja di Pemerintahan Kota Tanjungbalai, dia menjabat sebagai kepala bagian,"&nbsp;ucap Desy&nbsp;Permatasari&nbsp;di Kota Binjai, Selasa 12 Oktober 2021.
Sebelum kejadian penganiayaan, ARM tiba di Kota Medan dan dijemput oleh&nbsp;sopirnya naik Mitsubishi Pajero di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deliserdang.
 Kemudian, ARM alias Mui mengantarkan Desy Permatasari pulang, lantaran ingin bersama.
Saat tiba di Komplek Citra Garden, Jalan Padang Bulan, tiba-tiba dua unit mobil menyalip kendaraan yang ditumpangi ARM dan Desy.&nbsp;
"Saat saya diantar di depan Komplek Citra Garden, enggak lama kemudian tiba dua mobil lainnya, yaitu Fortuner dan Alphard menyetop kendaraan kami,"&nbsp;ucap korban.&nbsp;
Kemudian, CH,&nbsp;istri ARM alias Mui&nbsp;tiba-tiba turun dan menaiki kendaraan yang korban tumpangi. Setelahnya, istri Mui meminta sopir turun dan berganti mengendarai kendaraan tersebut.
Di dalam mobil, kata Desy, CH istri Mui mengancam dirinya lantaran dituduh sebagai pelakor.&nbsp;
Singkat cerita, Desy dibawa&nbsp;bersama dengan Mui ke rumah MJ, di Komplek Tasbih II.
MJ merupakan kerabat dari CH, yang kini bertugas di Kejati&nbsp;Sumut.
Sesampainya di sana, kata Desy, ia langsung dipukul oleh MJ tanpa bertanya-tanya terlebih dahulu.&nbsp;
"Muka saya langsung dipukulnya," ucap Desy.&nbsp; &nbsp; Tak berselang lama&nbsp;setelah diinterogasi di rumah MJ, perselingkuhan keduanya terungkap.
Suami Desy berinisial B kemudian tiba di kediaman MJ.&nbsp;Tujuannya, agar MJ dan keluarganya tidak menganiaya korban.&nbsp;
Saat itu, B, suami Desy minta&nbsp;MJ (oknum jaksa), CH (istri Mui), RCD (istri MJ) dan AS (kakak CH) untuk membawanya ke polsek terdekat agar tidak terjadi aksi penganiayaan tersebut. "AS yang paling menyiksa saya. Saya berusaha lari, terus dipukulnya lagi," katanya.
&nbsp;
&nbsp;
<div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: 66px; top: 38.662px;">&nbsp;</div>

ASN Pelakor Digebuki Oknum Jaksa, Eh Dua Polisi Malah Keasyikan Nonton, Cilaka!

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi