JAKARTA, REQnews - Musim dingin hampir tiba, lebih dari setengah populasi Afghanistan, sekitar 22,8 juta orang, terancam mati kelaparan.
Badan PBB untuk Program Pangan Dunia (WFP) memperingatkan, bila tidak ada tindakan atau bantuan yang tersalurkan, maka bencana kemanusiaan itu hampir pasti terjadi.
Jumlah itu termasuk dengan 3,2 juta balita Afghanistan yang terancam kekurangan gizi akut.
"Afghanistan sekarang ada di antara negara dengan krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Kita sedang menghitung mundur menuju bencana," kata Direktur Eksekutif WFP David Beasley, seperti dikutip dari&nbsp;BBC, Senin 25 Oktober 2021.
Krisis ini menurut Beasley diperburuk dengan kekuasaan Taliban yang menambah rapuhnya perekonomian Afghanistan, yang selama ini bergantung pada bantuan asing.
Faktanya, 40 persen dari PDB Afghanistan adalah bantuan internasional, menurut data Bank Dunia. Warga di negara tersebut sudah mulai menjual harta bendanya hanya untuk membeli makanan.
Sementara Taliban selama berkuasa sejak Agustus 2021 lalu, masih diblokir untuk mendapatkan akses bantuan internasional.
&nbsp;
Pada bulan September lalu, WFP memperingatkan hanya lima persen keluarga Afghanistan yang cukup makan setiap hari. Bahan-bahan dasar seperti minyak goreng dan gandum telah meroket harganya.
Pada Oktober, satu juta anak berisiko meninggal karena kekurangan gizi akut. Kondisi kini diperburuk dengan krisis air dan kekeringan ekstrem.
&nbsp;

Nestapa Afghanistan, 22 Juta Warganya Terancam Mati Kelaparan Musim Dingin Ini

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi