JAKARTA, REQnews - Pasca kematian Gilang Endi Saputra, Satreskrim Polresta Solo langsung gerak cepat. Seperti yang diungkapkan AKP Djohan Andika, yang mengaku pihaknya tengah menyelidiki kasus kematian mahasiswa UNS tersebut.
Diakui Djohan, sejumlah anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS dipanggil untuk dilakukan penyelidikan. &ldquo;Sudah dilakukan olah TKP di lokasi kejadian. Saat ini, ada enam saksi dari penitia Diklat tengah diperiksa,&rdquo; kata Kasatreskrim Polresta Solo, AKP Djohan Andika, Senin 25 Oktober 2021.
Sebagai informasi, enam orang saksi yang dipanggil di antaranya lima merupakan panitia kegiatan. Sedangkan satu orang merupakan leting dari korban dalam organisasi tersebut.
&ldquo;Korban ini masih baru ya, masih junior dan masuk sebagai anggota tahun ini,&rdquo; jelas Djohan.
Disinggung mengenai adanya luka lebam, Djohan mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari Bid Dokkes Polda Jateng dan Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi. &ldquo;Luka lebam pada mayat dan luka lebam akibat benda tumpul harus dibedakan. Dan itu hanya bisa dibuktikan lewat autopsi,&rdquo; ujar Djohan.
Terkait apakah sudah mengarah pada tindak pidana, Djohan mengatakan belum. Hal tersebut baru bisa dikemukakan usai kepolisian rampung melakukan penyelidikan. &ldquo;Itu nanti ya, setelah saksi kita rasa cukup, baru kita lakukan gelar perkara untuk menyimpulkan kasus ini,&rdquo; katanya.
Untuk mengetahui penyebab utama kematian, jenazah Gilang kini dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo untukdiautopsi. Padahal sebelumnya jenazah sempat dibawa pulang ke rumah duka.
Dari keterangan kerabat korban, keluarga diberi tahu kabar kematian almarhum pada senin dini hari. Setelah autopsi, jenazah Gilang akan dimakamkan di pemakaman umum tidak jauh dari rumahnya.
Akibat tragedi kematian Gilang, pihak Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menghentikan sementara kegiatan pendidikan dasar resimen mahasiswa (Diksar Menwa). UNS Solo saat ini tengah mengevaluasi seluruh rangkaian kegiatan tersebut.
<img src="https://photo.reqnews.com/editor/f93a23e38c37f76a0ec0b2b654a928b5.jpeg" border="0" />
"Sementara kita hentikan terutama yang menyangkut kegiatan-kegiatan fisik di lapangan. (Tidak hanya Menwa) Untuk sementara waktu ini kita hentikan semuanya," ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof Ahmad Yunus.
Ahmad menyebut penghentian kegiatan ini bersifat sementara. Momentum ini dilakukan untuk melakukan evaluasi secara internal. "Tidak sampai dibekukan, kita hentikan sementara. Kita evaluasi semuanya apa yang kurang harus kita lengkapi," jelasnya.
Ia pun memastikan kegiatan Diksar Menwa tersebut digelar atas sepengetahuan pihak kampus. Termasuk kegiatan yang dilakukan di wilayah Jurug, yang berada di luar wilayah kampus UNS.
"Pelatihan yang diadakan oleh Menwa, kita sudah memberikan izin kegiatan itu di kampus. Yang di Jurug itu salah satu rangkaian yang ada di kampus, karena tidak jauh makanya kita izinkan," terangnya.
Pihak kampus, lanjut Ahmad, telah memberikan pendampingan kepada keluarga hingga proses autopsi. Pihak UNS juga menanggung seluruh biaya akibat peristiwa ini. "Tadi atas izin keluarga kita sudah melakukan autopsi, kita juga ikut menunggui, dan semua biaya tanggung jawab UNS," kata dia.
Pihaknya kini tengah menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban Gilang. UNS menyerahkan seluruh proses kepada aparat kepolisian. "Kita masih tunggu hasil otopsi. Mudah-mudahan segera bisa terungkap apa yang sesungguhnya menyebabkan terjadinya meninggalnya korban. UNS menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kepada pihak kepolisian untuk mengidentifikasi," pungkasnya.
&nbsp;

Gilang Tewas, Enam Anggota Menwa UNS Diperiksa AKP Djohan! Bakal Ada Tersangka?

Berita Terkait

Berita Rekomendasi