YOGYAKARTA, REQNews - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)didatangi oleh Mantan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta untuk melapor dugaan kekerasan dan pelecehan.
Para mantan WBP itu datang ke ORI DIY didampingi oleh aktivis HAM Anggara Adyaksa, yang menyampaikan bahwa sedikitnya ada 35 mantan WBP yang kini memberanikan diri untuk berbicara ke publik atas apa yang dialaminya semasa menjalani hukuman penjara.
Mereka awalnya ketakutan untuk melapor, tetapi kami coba dampingi dan ke ORI DIY," katanya, saat ditemui di kantor ORI DIY, Senin 1 Oktober 2021.
Salah satu mantan WBP berinisial VT (35) mengaku, selain mendapat kekerasan berupa pemukulan. Mereka juga menerima sabetan menggunakan selang, dan sabetan menggunakan alat vital sapi.
Parahnya lagi, VT mengungkapkan mereka juga mendapat pelecehan seksual disuruh telanjang hingga dipaksa melakukan aktivitas seksual menggunakan buah Mentimun yang dibuang bijinya dan diisi sambal.
"Habis itu timunnya suruh makan," katanya, saat ditemui di Ombudsman RI DIY, Senin 1 November 2021 pagi.
Kondisi yang sama juga dirasakan mantan WBP lain bernama YE, lantaran ia ketahuan memiliki ponsel, dirinya lantas dimasukan ke sel kering dan dipukuli oleh sejumlah petugas lapas atau sipir.
Selain itu, lanjut YE, jatah makan yang semestinya dapat dinikmati secara utuh, oleh sipir di lapas tersebut dikurangi.
"Jadi itu dikurangi hanya tiga suap. Itu pun gak ada lauknya, hanya nasi saja," lanjut YE.
Saking seringnya mendapat perlakuan kekerasan, serta sel yang ditempatinya terlalu sempit, Yunan sempat mengalami kesulitan berjalan selama dua bulan.
"Kapasitas lima orang diisi 17 orang, tidurnya itu miring-miring gitu," jelas Yunan.
"Saya trauma waktu itu. Dengar suara petugas takut. Menatap wajahnya saja saya enggak berani," imbuhnya.
&nbsp;
&nbsp;

Jadi Korban Kekerasan dan Pelecehan Seksual, Mantan WBP Yogyakarta Lapor Ombudsman

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi